Pengusaha Bob Hasan yang dikenal biasa bicara ceplas-ceplos pun disebut pernah terkena tulah karena bicara sembarangan saat berhaji. Kisah tulah ini diceritakan oleh ahli bedah urologi, Djoko Rahardjo, saat membimbing Bob di tanah suci pada musim haji tahun 1991. Ia ditunjuk sebagai pembimbing rombongan haji dari PT Tiga Utama.
Kala itu bus yang ditumpangi Bob dan sekitar 30 anggota rombongan haji tengah menempuh perjalanan dari Mina menuju Mekah. Tiba-tiba saja satu persatu penumpang mengalami mual, sedangkan kondisi arus kendaraan sedang padat. Jalanan yang macet memaksa mereka memanfaatkan toilet bus untuk buang hajat.
![]() |
Mereka sampai harus mengantre karena toilet hanya satu. Persediaan air di bus-pun sampai habis dan sisa hajat terbuang tak sempurna. Bau tak sedap menyeruak dari dalam toilet.
Ketika perutnya ikut-ikutan terasa mules, Bob Hasan berbisik kepada ahli bedah urologi, Djoko Rahardjo. "Wah Dok, agaknya kita semua banyak dosa, nih. Semua sakit perut. Semoga kita tidak,'" tulis Djoko dalam buku Bob Hasan: Mengapa Saya Sehat yang terbit 2011.
Selang tak berapa lama, sakit perut menyerang Djoko. Sakit itu tak bisa ditahannya, iapun mau tak mau memakai toilet bus yang sudah kotor dan baunya tak karuan itu. Setelah itu, giliran Bob yang tampak meringis menahan sakit. Tapi dia tak mau memanfaatkan toilet di bus, melainkan melompat keluar begitu laju bus melambat karena macet.
Djoko tak sempat mencegah. Tapi dia khawatir sekali Bob akan kesasar karena tak tahu jalan. Satu jam kemudian Bob baru menunjukkan muka sambil tersenyum lebar. Kepada Djoko, Bob mengaku hasratnya buang hajat berhasil dilakukan di bebatuan pinggir jalan.
"Aku yo kroso mules (saya juga sakit perut) dan saya buang air besar di bebatuan itu. Dan saya minta aqua botol (air mineral) ke orang," tulis Djoko menirukan gaya bahasa campuran Indonesia-Jawa ala Bob Hasan.
Djoko pun menimpali Bob, ternyata semua anggota rombongan di bus banyak dosa karena sama-sama sakit perut. Bob-pun terkekeh mendengar jawaban itu. (ayo/jat)