Ombak Tinggi, BPBD Gunungkidul Imbau Nelayan Tak Melaut

Ombak Tinggi, BPBD Gunungkidul Imbau Nelayan Tak Melaut

Usman Hadi - detikNews
Kamis, 19 Jul 2018 14:17 WIB
Warung di Pantai Sepanjang, Gunungkidul rusak diterjang gelombang tinggi. Foto: Usman Hadi/detikcom
Gunungkidul - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul mengimbau nelayan di sepanjang pantai Gunungkidul tidak melaut. Sebab, ombak di Pantai Selatan Gunungkidul sedang tinggi-tingginya.

"Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, kami mengimbau nelayan untuk sementara waktu tidak melaut," kata Kepala Pelaksana BPBD Gunungkidul, Edy Basuki saat dihubungi wartawan, Kamis (19/7/2018).

Basuki menjelaskan, berdasarkan prediksi BMKG gelombang tinggi di Pantai Selatan berlangsung dari tanggal 17-22 Juli 2018. Ketinggiannya berkisar antara 3-6 meter, dan telah merusak sejumlah fasilitas publik di pesisir pantai.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Diperkirakan ketinggian gelombang 3-6 meter. Puncaknya tanggal 20 Juli dengan ketinggiannya 6 meter," kata Basuki.

Menurutnya, naiknya gelombang laut di Pantai Selatan Gunungkidul disebabkan karena aktivitas TC SON TINH yang berada di Laut China Selatan sebelah barat laut Filipina. Di pusat TC SON TINH, kata Basuki, kecepatan anginnya mencapai 65 km/jam.

"Kondisi ini berdampak pada peningkatan kecepatan angin hingga lebih dari 35 km/jam, dan peningkatan tinggi gelombang laut di pesisir selatan Yogyakarta," jelasnya.

"Di Pantai Somandeng ada 15 gasebo rusak. Kemudian di Pantai Ngandong dua gasebo roboh, tiga lapak rusak, dan empat warung makan temboknya jebol," imbuh Basuki.

Selain di kedua pantai tersebut, kerusakan fasilitas publik juga terjadi di Pantai Drini dengan lima kapal nelayan rusak, sebuah gasebo hilang terbawa gelombang, dan tiga gasebo rusak.

"Selanjutnya satu sak jaring ikan sekitar 20 set hilang terbawa arus di Pantai Drini. Kerusakan (fasilitas publik) juga terjadi di Pantai Sepanjang dan Pantai Pulang Sawal atau Pantai Indrayanti Gunungkidul," ujar Basuki.

Personel BPBD Gunungkidul, kata Basuki, hingga kini masih berada di lapangan untuk mendata kerusakan fasilitas publik di sepanjang pantai Gunungkidul. Pihaknya juga masih mendata jumlah warga terdampak.

"Sementara sampai saat ini blm ada (tambahan fasilitas rusak), biasanya ombak terjadi malam hari," pungkas dia. (sip/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads