Berdasarkan pengamatan detikcom di Kabupaten Bandung, harga telur ayam dalam sepekan terakhir menyentuh harga Rp 27 ribu per kilogram. Kenaikan harga terjadi sepekan terakhir.
"Harganya masih Rp 27, sempat naik Rp 28 ribu, Tanggal 10 kemarin," kata Erik (48) salah satu pedagang di Pasar Baleendah saat ditemui detikcom, Rabu (18/7/2018)
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Beli Rp 23 ribu, jual eceran Rp 27 ribu," jelas dia.
Tak berbeda jauh dengan Kabupaten Bandung, harga telur di Ciamis juga menembus Rp 28 ribu per kilogram. Padahal, dua pekan lalu harga telur hanya berkisar Rp 22 ribu - Rp 23 ribu per kilogram.
Kenaikan harga telur ayam kali ini paling tinggi yang pernah dialami pedang telur di Ciamis. Saat hari raya Idul Fitri biasanya kenaikan harga hanya sampai Rp 22 ribu dari Rp 18 ribu.
"Sekarang harga telur ayam memang paling tinggi yang pernah saya alami, biasanya tidak sampai Rp 28 ribu, ini bisa dikatakan harga kaget," ujar Dodi Saluyu pedagang telur ayam di Pasar Manis Ciamis.
Menurutnya kenaikan harga telur ini berdasarkan informasi dari para peternak dipicu oleh mahalnya harga pakan yang dipengaruhi nilai tukar dolar.
Alasan lainnya, menurut Dodi, harga telur ayam juga dipengaruhi oleh telur ayam dari Jawa masuk ke Jabodetabek. Sehingga telur menjadi mahal. Meski Ciamis merupakan sentra telur ayam, namun patokan harga tetap merujuk pasaran di Jawa.
"Banyak peternak juga yang mengeluh saat ini produksi menurun," ungkap dia.
Bergeser ke wilayah Cirebon, harga telur ayam di Pasar Kanoman juga tergolong mahal. Kenaikan harga mencapai Rp 27 ribu per kilogram ini sudah berlangsung sejak sepekan terakhir.
Salah seorang pedagang telur ayam Sairoh mengaku harga telur ayam masih belum stabil. Pekan lalu, sambung Sairoh harga telur ayam beberapa hari terakhir sempat meroket hingga Rp 28.000 per kilogramnya. Namun, lanjut dia, hari ini harga telur ayam turun Rp 1.000 per kilogramnya.
"Ya sepekan lebih lah pokoknya, harganya itu Rp 28.0000 per kilogramnya. Hari ini, baru saja harganya turun Rp 27.000 per kilogramnya," kata Sairoh saat ditemui detikcom di Pasar Kanoman Kota Cirebon.
Menurutnya kenaikan harga telur yang menyentuh harga Rp 28.000 per kilogramnya dalam beberapa hari lalu merupakan kenaikan harga yang tinggi. Saiorh mengaku tak mengetehaui penyebab kenaikan harga tersebut.
"Biasanya dari peternakannya sih soal harga itu. Kalau di sana naik, ya penjual kaya kami ini ikut menaikan (harga). Saya kurang tahu kenapa akhir-akhir naik," jelas dia
Harga tertinggi telur ayam terjadi di wilayah Garut. Harga telur di tingkat grosir menembus angka Rp 30 ribu per kilogram.
Kenaikan harga telur tersebut terjadi mulai di tingkat grosir hingga pengecer. Di Pasar Samarang, harga telur kini berada di kisaran Rp 29 ribu - 30 ribu per kilogramnya. Naik dari harga sebelumnya yang hanya Rp 22 ribu - Rp 23 ribu per kilogram.
"Sekarang harganya sekitar Rp 30 ribuan (per kilogram). Sudah sekitar dua minggu harganya lumayan naik," ujar Awan (30) salah seorang pedagang telur kepada detikcom di Pasar Samarang.
Awan mengatakan kenaikan terjadi sejak dua minggu terakhir. Salah satu penyebabnya adalah kurangnya pasokan dari tingkat peternak.
Para pedagang berharap pemerintah bisa segera turun tangan mengendalikan harga di pasaran. Mengingat telur ayam merupakan komoditi utama masyarakat. (mud/mud)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini