Risma Pamer Keberhasilan Tata Surabaya di Hadapan BPK 41 Negara

Risma Pamer Keberhasilan Tata Surabaya di Hadapan BPK 41 Negara

Mochamad Solehudin - detikNews
Selasa, 17 Jul 2018 14:57 WIB
Wali Kota Risma jadi pembicara di INTOSAI WGEA. (Foto: Mochamad Solehudin/detikcom)
Bandung - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini pamer sejumlah keberhasilannya membangun Kota Surabaya kepada perwakilan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dari 41 negara. Terutama, keberhasilannya dalam penataan lingkungan.

Tri Rismaharini hadir sebagai pembicara dalam pertemuan Asosiasi Badan Pemeriksa Keuangan Sedunia (INTOSAI) Working Group on Environmental Auditing (WGEA) di The Trans Luxury Hotel, Kota Bandung, Selasa (17/7/2018).


Dalam pemaparannya, wanita yang akrab disapa Risma itu menyampaikan berbagai program terkait penataan lingkungan di daerahnya. Mulai dari penyediaan ruang terbuka hijau (RTH) hingga penataan kampung kumuh menjadi indah dan nyaman.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Risma mengatakan, Kota Surabaya menargetkan 40 persen RTH dari total luas wilayahnya. Dari target tersebut, saat ini baru terealisasi sebesar 23 persen.

Risma Pamer Keberhasilan Tata Surabaya di Hadapan BPK 41 NegaraRisma saat mendapat Lee Kuan Yew City Prize. (Foto: Zaenal Effendi/detikcom)
Demi mencapai target tersebut, Risma terus berupaya melakukan banyak program. Contohnya saja memanfaatkan lahan pemerintah yang tidak terpakai sebagai taman kota.

"Kita juga bebaskan (lahan) sekitar TPA (tempat pembuangan akhir). Kita rencana 34 hektar tapi baru berhasil bebaskan 17 hektar. Ada cara juga lahan pemerintah kota belum diplotting(untuk lahan) hijau, kita plotting untuk taman. Karena memang permintaan warga," ujarnya.

Kemudian pihaknya juga sangat serius menata perkampungan. Hal itu dilakukan untuk meningkatkan kehidupan perkampungan. Apalagi, kata dia, hampir 50 persen wilayah Surabaya merupakan perkampungan.

"(Surabaya) 50 persen kampung. Dipertahankan kampung itu, (ditata) sudah enggak kumuh lagi. Kita fasilitasi salurannya. Kita pertahankan kehidupan (di kampung) karena gotong royong ada di situ," ujarnya.


Tidak sampai disitu, Risma juga memperbanyak kawasan bebas kendaraan atau Car Free Day (CFD). Dari awalnya hanya satu, kini jumlahnya menjadi delapan titik. Hal itu diharapkan memberi dampak positif untuk meningkatkan kualitas udara di Surabaya.

"2008 itu dulu (CFD) satu sekarang ada delapan," ujarnya.

Melalui berbagai langkah yang dilakukannya, kondisi Kota Surabaya diklaim sudah semakin baik. Bahkan dia juga mendapat penghargaan Lee Kuan Yew City Prize kategori special mentions di Singapura. (mso/tro)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads