Pasca-Baku Tembak Kaliurang, Polisi Bentuk Tim Psikolog untuk Warga

Sleman - Polda DIY membentuk tim trauma healing pascaoperasi penyergapan tiga orang terduga teroris di Jalan Kaliurang Km 9,5, Kecamatan Ngaglik, Sleman. Tim tersebut akan mendampingi warga sekitar lokasi penyergapan yang kemungkinan mengalami trauma psikologis karena terdampak dari peristiwa baku tembak antara Densus 88 dengan terduga teroris.

"Kami membentuk tim trauma healing, melibatkan psikolog-psikolog untuk memulihkan kondisi warga yang kemungkinan trauma atas operasi di Jalan Kaliurang kemarin," kata Kabid Humas Polda DIY, AKBP Yuliyanto ditemui di Mapolda DIY Jalan Padjajaran Ringroad Utara, Sleman, Senin (16/7/2018).

Dalam penyergapan pada Sabtu (14/7) petang, terjadi baku tembak antara Densus dengan terduga teroris. Tiga orang terduga teroris ditembak mati karena melawan dan melukai petugas. Dua orang anggota Densus dilaporkan terluka di bagian tangan dan pinggang terkena sabetan sajam terduga teroris.

Baca juga: Belum Ada Keluarga Datangi 3 Jenazah Terduga Teroris Jl Kaliurang

Tonton juga 'Mencekam! Baku Tembak Polisi dengan Terduga Teroris di Sleman':

[Gambas:Video 20detik]

Seorang perempuan warga setempat sempat disandera satu terduga teroris dan lehernya dikalungi clurit. Perempuan itu akhirnya bisa melepaskan diri dan diselamatkan Densus.

Baca juga: Seorang Perempuan Sempat Disandera Terduga Teroris di Sleman

Selain itu, juga ada kaca rumah warga pecah dan sebuah mobil milik warga yang berlubang diduga akibat terkena proyektil peluru. Serta dua motor dan garasi tertabrak truk yang belakangan diketahui sempat dinaiki oleh terduga teroris.

"Dilihat kebutuhan di lapangan, berapa tim trauma healing yang turun. Dilihat juga berapa warga masyarakat yang membutuhkan pendampingan untuk pemulihan psikologis," jelas Yuliyanto.

(sip/sip)