Anggota FPDIP DKI Sebut OK Otrip Program Gagal dan Dipaksakan

Anggota FPDIP DKI Sebut OK Otrip Program Gagal dan Dipaksakan

Marlinda Oktavia Erwanti - detikNews
Sabtu, 14 Jul 2018 16:48 WIB
Ilustrasi (Arief/detikcom)
Jakarta - Uji coba program OK Otrip tahap kedua segera berakhir. Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDIP Gembong Warsono menyebut program tersebut gagal dan dipaksakan.

"Ini program gagal. Sudah gagal lalu dipaksakan," kata Gembong kepada detikcom, Sabtu (14/7/2018).


Bukan tanpa alasan Gembong menyebut program OK Otrip sebagai program gagal. Sebab, hingga saat ini program tersebut belum mencapai target untuk mengajak sedikitnya 2.000 kendaraan bergabung.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Gagalnya apa, dari target 2.000, baru 123. Kemudian dari target sekian perusahaan, baru sekian yang bergabung. Itu kan tanda-tanda kegagalan. Artinya, program itu kan nggak menarik bagi pengusaha angkutan. Kenapa tidak menarik? Ya tentunya yang tahu adalah Pak Gubernur," ujarnya.

Gembong juga mengatakan kegagalan ini juga diperparah oleh minimnya sosialisasi oleh Pemprov DKI Jakarta. Selain itu, menurutnya, program OK Otrip ini juga dinilainya tak menarik.

"Pertama soal sosialisasi. Yang kedua ya soal menarik atau tidak menariknya program ini. Kenapa? Karena faktanya tidak banyak perusahaan transportasi yang mau bergabung dengan OK Otrip. Sederhana," kata Sandiaga.


Gembong kemudian menyarankan Pemprov DKI kembali mengkaji program andalan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wakil Gubernur Sandiaga Uno itu secara lebih matang. Sebab, menurutnya, kegagalan program ini juga akibat kajian yang belum matang.

"Ini persoalan kajian. Jadi bukan kita me-launching suatu program yang seolah-olah oke. Kan begitu. Tapi program yang oke itu harus melalui kajian yang matang. Kalau sampai hari ini kondisi seperti itu, menurut saya ini program yang tidak melalui kajian yang matang," katanya.

Uji coba OK Otrip tahap kedua akan segera berakhir pada 15 Juli 2018. Meski demikian, target operator angkutan masih di bawah target.

"Ada 30 trayek, hari ini pencapaiannya masih di bawah 20 persen. Kami ingin ini lebih digiatkan lagi, diakselerasi, dan Pak Gubernur dan saya memberikan target akhir bulan ini akan ada pertumbuhan yang signifikan," kata Sandiaga di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (12/7/2018).

Sandiaga mengatakan DKI telah menganggarkan pengadaan 2.685 bus kecil senilai Rp 3,3 triliun pada APBD 2018. Namun baru ada 123 bus kecil yang bisa disediakan Pemprov DKI Jakarta.

"Jadi kita akan coba cek apakah ini bisa kita lakukan mungkin perpanjangan secara singkat supaya kedua belah pihak itu harus mencari titik temu," ujar Sandiaga. (mae/aan)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads