"Alhamdulillah, sejauh ini belum ada laporan WNI yang menjadi korban dari ledakan tersebut," ujar Duta Besar Indonesia untuk Mesir Helmy Fauzy, di Kairo, Mesir, (14/7/2018).
Meski demikian, KBRI Kairo terus memonitor perkembangan insiden tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pabrik petrokimia itu terletak di luar kompleks Bandara Internasional Kairo. Seperti dilansir AFP, Departemen Penerbangan Sipil Mesir menyangkal ledakan itu terjadi di dalam bandara, seperti awalnya dilaporkan sejumlah saksi mata.
Aktivitas lalu lintas penerbangan di Bandara Internasional Cairo sendiri tidak terganggu insiden tersebut.
Dalam pernyataan terpisah, juru bicara militer Mesir, Kolonel Tamer al-Rifai mengungkapkan bahwa ledakan dipicu oleh suhu udara yang panas tinggi.
"Karena suhu udara yang tinggi, sebuah ledakan terjadi di gudang petrokimia milik Heliopolis for Chemical Industries," tutur Kolonel Tamer Rifai. "Truk-truk pertahanan sipil dikerahkan untuk mengendalikan api," imbuhnya.
Setidaknya 12 orang terluka dalam kejadian ini. Dilaporkan suara ledakan sampai terdengar di kota Heliopolis (sekitar 11 km dari lokasi kejadian) dan Nasr City (sekitar 14 km dari lokasi kejadian). Nasr City merupakan pemukiman padat penduduk dan banyak WNI yang tinggal di daerah tersebut. (gbr/gbr)