"Jumlah pemulung di sini mencapai ratusan orang. Mereka sudah bertahun-tahun mencari sampah yang bisa dijual. Keberadaan mereka kami ketahui, bukan ilegal," ungkap Kepala UPT TPA Supiturang Turut Setiaji kepada wartawan, Kamis (12/7/2018) kemarin.
TPA Supiturang berada di wilayah Mulyorejo, Sukun, Kota Malang, dengan luas area kurang lebih 32 hektare. Sementara volume berasal dari rumah tangga serta sampah lain terus berdatangan hingga gunungan sampah terjadi di sejumlah titik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di tengah gunung sampah itu, nahas menimpa seorang pemulung Agus Sujarno (45). Korban bersama dua rekannya tengah sibuk memungut sampah di TPA Supiturang pada Rabu (11/7).
Entah apa penyebabnya, mereka tergelincir dari gunungan sampah yang menumpuk di area Supiturang. Dua rekan korban berhasil selamat dari peristiwa itu. Hingga pagi ini, Agus belum ketemu dan pencarian masih dilakukan.
![]() |
Di sisi lain, Pemkot merasa rasa kapasitas TPA sudah tak layak lagi. Oleh sebab itu, Pemkot berencana mencari lahan baru.
"Selain itu kita lihat memang lahan ini (Supiturang), sudah cukup memprihatinkan. Setiap hari ada 500 ton sampah dengan 150 truk. Ini terus menumpuk dan kita cari solusi yang terbaik. Jadi ini juga ada pembelajaran bagi Pemkot (Malang) dan bagi pemulung supaya (tidak) hanya karena sesuatu dia mengesampingkan keselamatannya," ungkap Plt Wali Kota Malang Sutiaji.
(asp/rjo)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini