Kehadiran Robot Manufaktur di Asia Tenggara Picu Perbudakan Modern

Kehadiran Robot Manufaktur di Asia Tenggara Picu Perbudakan Modern

Deutsche Welle (DW) - detikNews
Kamis, 12 Jul 2018 17:53 WIB
Jakarta - Otomatisasi produksi di sektor manufaktur, perikanan dan pertanian di Asia Tenggara berpotensi melahirkan perbudakan modern, menyusul kelangkaan lapangan kerja dan maraknya eksploitasi buruh.

Kehadiran teknologi robotik pada sektor manufaktur di Asia Tenggara diyakini akan mendorong perbudakan modern, menyusul ketatnya persaingan untuk mendapat pekerjaan berupah rendah lantaran otomatisasi produksi. Kesimpulan tersebut didapat lembaga konsultan Verisk Maplecroft melalui sebuah studi.

Saat ini lebih dari separuh buruh di Indonesia, Kamboja, Thailand, Vietnam dan Filipina - setidaknya 137 juta buruh - terancam kehilangan pekerjaan dalam dua dekade ke depan lantaran otomatisasi produksi, klaim Organisasi Buruh Internasional, ILO. Dengan situasi tersebut mereka lebih rentan terkena pelanggaran hak buruh atau terpaksa menerima pekerjaan berupah rendah, kata Alexandra Channer dari Maplecroft.

"Buruh yang dipecat dan tidak memiliki keahlian buat beradaptasi atau memiliki jejaring bantuan sosial harus bersaing demi pekerjaan berkualifikasi dan bergaji rendah dalam lingkungan yang eksploitatif," katanya. "Tanpa kebijakan konkret pemerintah untuk mendidik generasi mendatang agar bisa bekerja bersama mesin, fenomena ini bisa menjadi pertarungan ke bawah untuk kebanyakan buruh," kata Alexandra yang menjabat Direktur bidang Hak Azasi Manusia.

Sektor pertanian, perhutanan, perikanan, manufaktur, konstruksi dan pedagang eceran kemungkinan besar akan mengalami otomatisasi produksi dan peralihan tenaga kerja dari buruh menjadi robot, tulis Maplecroft dalam laporan tahunannya. Vietnam diklaim berpotensi paling besar melakukan otomatisasi tersebut.

Kelima negara tersebut saat ini pun sudah dikategorikan memiliki risiko tinggi perbudakan modern menyusul maraknya eksploitasi buruh, upah yang rendah serta minimnya keahlian buruh. "Otomatisasi akan selalu mengancam pekerjaan rendahan. Tapi pemerintah dan bisnis bisa ikut menentukan dampaknya kepada buruh, kata Cindy Berman dari lembaga advokasi buruh, Ethical Trading Initative.

"Teknologi bisa menjadi gangguan tapi juga bisa menjadi bagian solusi dengan membuka peluang terciptanya pekerjaan yang lebih layak," ujarnya.

rzn/hp (Reuters)

(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads