"Karena setiap hari 30 anak muda kita meninggal karena narkoba. Sebulan 900 (orang), itu setara dengan pesawat 77300 yang jatuh semuanya mati berarti korban narkotika ini besar sekali," kata Wiranto di Balai Besar Rehabilitasi BNN, Lido, Bogor, Kamis (12/7/2018).
Padahal, menurut Wiranto, pemerintah setiap tahun telah berupaya menekan angka kematian yang berasal dari kecelakaan lalu lintas. Namun, hal yang tidak disadari ada warga negara meninggal sia-sia karena narkoba.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita setiap lebaran berjaga-jaga supaya tidak ada korban kecelakaan lalu lintas. Kita bisa tekan, setahun dulu 800 sampai 700, sekarang kita tekan di bawah 300. Tapi ini setiap hari 30 orang kita tanpa kita sadari seakan-akan kita membiarkan mati karena narkoba," jelas Wiranto.
Tak hanya soal korban, Wiranto mengatakan tangkapan narkoba aparat hukum sekarang meningkat. Hal itu ditunjukan berat tangkapan bukan lagi hitungan kilogram melainkan ton.
"Marilah teman-teman bahaya narkoba ini bukan di depan mata tapi sudah kita alami. Kita sedang perang dengan itu. Penangkapan sekarang bukan lagi kg tapi bunyinya sudah ton dan 1 gram saja ini bisa bikin teler 5 orang. Lah kalau ton berapa juta orang teler karena itu," tambah dia.
Untuk itu, pemerintah selalu mendukung penuh program-program BNN dalam mengatasi masalah peredaran dan perdagangan narkoba.
"Kita dukung program BNN untuk melawan narkoba dengan cara-cara lebih kuat, simultan dan lebih total dan didukung oleh komponen masyarakat Indonesia," tegasnya. (ibh/aan)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini