"Kami sampaikan bahwa yang terpenting kami mengubah mindset pengurus-pengurusnya untuk tidak menebar kebencian, perpecahan, tidak mendorong paham-paham ekstremisme dan radikalisme," ujar Sandi seusai acara Dialog Sekber Indonesia 'Rupiah Rontok, Harga Meroket, Arahnya ke Mana?' di Jakarta, Rabu (11/7/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sekarang ini islam rahmatan lil alamin, Islam yang memberikan solusi bagi permasalahan bangsa sudah sangat diminati dan menjadi kehausan bagi masyarakat. Jadi kami akan terus membina melalui biro pendidikan mental dan spiritual. kami ingin semua memiliki komitmen yang sama. Menjaga keutuhan kita," kata Sandiaga.
Sebelumnya, Wakil Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Komjen Syafruddin meminta siapa pun tidak menuduh ada masjid yang terpapar radikalisme. Sebab, masjid itu suci.
"Masjid itu benda tempat suci, tidak mungkin radikal itu. Kalau toh ada radikal, pasti orang, pasti bukan masjid. Makanya hati-hati, jangan sampai dilaknat oleh Allah, menuduh-nuduh masjid radikal," tegas Syafruddin kepada wartawan di Mabes Polri. (nkn/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini