Disuruh Terapi, Pendeta Swiss Malah ke Rusia Nonton Piala Dunia

Disuruh Terapi, Pendeta Swiss Malah ke Rusia Nonton Piala Dunia

Deutsche Welle (DW) - detikNews
Rabu, 11 Jul 2018 16:53 WIB
Jakarta - Pria itu dipaksa mengundurkan diri dari jabatannya. Dia dituduh menyalahgunakan posisinya untuk mendapatkan pinjaman, yang ia katakan untuk layanan masyarakat.

Pengacara untuk seorang pendeta yang memiliki kebiasaan judi yang serius telah mengonfirmasi jumlah utang si pendeta, yang pertama kali dilaporkan dalam surat kabar Swiss Bote der Urschweiz pada hari Selasa (10/07). Ia mengatakan bahwa pendeta yang juga pecandu kasino itu memiliki utang judi sebesar 1,2 juta euro (sekitar 19 miliar rupiah).

Keuskupan Chur sadar akan masalah pria itu dan berulang kali menawarkan bantuan kepadanya. Namun, otoritas gereja tidak memberi tahu paroki tentang masalah ini. Pria itu membohongi paroki yang didekatinya demi uang dan mengatakan kepada mereka bahwa uang itu akan digunakan untuk hal terkait paroki, seperti proyek bantuan ke Afrika.

Media Swiss melaporkan bahwa beberapa umat paroki kini mempertimbangkan untuk mengajukan tuntutan hukum terhadap pria itu, meskipun belum ada proses hukum yang dilakukan.

Pergi ke Piala Dunia bukannya terapi

Pihak berwenang dibuat jengkel setelah pendeta itu menolak masuk terapi pada awal Juni dan malah memilih pergi ke Rusia untuk menonton pertandingan Piala Dunia. Dari Rusia pria itu meminta maaf kepada orang-orang yang ia bohongi dan meminta pengampunan.

Meskipun begitu, ada anggota paroki yang tidak marah pada pendeta tersebut dan bahkan telah memulai sebuah petisi yang dengan motto "Kami ingin pendeta kami kembali!".

Pengacara pria yang pernah melayani paroki Kssnacht di Danau Luzern selama lebih 20 tahun itu mengatakan, sang pendeta akan melakukan terapi untuk menyembuhkan kecanduannya setelah dia kembali dari turnamen Piala Dunia di Rusia.

na/hp (dpa, kna)

(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads