"Kami berdiskusi tentang pendekatan baru dalam menyelesaikan masalah Sungai Ciliwung dengan fokus pada rehabilitasi bantaran sungai dan memaksimalkan potensi manfaat yang bisa didapat dari masyarakat, khususnya yang hidup di sekitar Sungai Ciliwung dan warga DKI Jakarta pada umumnya," ujar Sandiaga dalam keterangan tertulis, Rabu (11/7/2018).
Pendekatan baru ini, menurut Sandiaga, sudah mempertimbangkan aspek ekologikal, juga budaya di lingkungan sekitar. Pendekatan ini juga diyakini dapat menjadi model untuk diterapkan guna menghadapi tantangan pengelolaan sungai lainnya yang memiliki karakter demografi dan sosial yang relatif sama.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satunya adalah penciptaan lapangan kerja berorientasi lingkungan atau green jobs.
"Saya ingin membangun kerja sama yang baru dengan berbagai pihak untuk mengupayakan penciptaan lapangan kerja. Model penataan sepanjang Sungai Ciliwung akan dapat mencetak 1.200 lapangan kerja berorientasi lingkungan atau green jobs," sambung Sandi.
Baca juga: Kelanjutan Normalisasi Ciliwung |
Pada pertemuan terakhir di Singapura, Sandi juga mendapatkan paparan yang menyeluruh soal kekuatan potensi dan sumber daya Ciliwung dari penelitian yang dilakukan Future Cities Laboratory Singapura. Future Cities Laboratory merupakan lembaga penelitian di Singapura yang dibentuk atas kerja sama ETH Zurich dan National Research Foundation.
Sandiaga mengikuti World Cities Summit pada 9-10 Juli. World Cities Summit merupakan pertemuan dua tahunan bagi para pemangku kepentingan kota, pakar, dan pelaku industri untuk mengatasi tantangan dan mencari solusi berbagai masalah di perkotaan. (fdn/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini