Para remaja yang merupakan tim sepakbola ini terjebak dalam gua Tham Luang di sisi utara Thailand dan terjebak saat hujan deras membanjiri gua. Hingga Selasa (10/7/2018), 8 remaja sudah berhasil dikeluarkan dari gua dan dibawa ke rumah sakit terdekat.
Operasi penyelamatan ini tidak hanya menjadi sorotan di Thailand, namun juga di dunia. Tagar #ThaiCaveRescue dibanjiri doa, ucapan penyemangat, hingga ilustrasi tentang penyelamatan para remaja ini. Tim penyelam hingga dokter datang dari mancanegara dan bahu-membahu bersama para penyelamat serta otoritas Thailand.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain para ahli, banyak orang yang datang ke lokasi penyelamatan dan membantu dengan keahlian mereka masing-masing. Tenaga hingga kerelaan mereka berikan.
Salah satunya adalah Yo Sato (27). Dia besar di London timur namun kembali ke Thailand untuk mengajar Bahasa Inggris. Dia naik mobil berjam-jam ke lokasi penyelamatan untuk menjadi penerjemah bagi polisi dan tim dari mancanegara.
![]() |
"Melihat anak-anak ini tetap hidup, mengubah perasaan seseorang. Semua orang bekerja keras. Melihat warga Inggris dan Thailand bekerja sama, ini adalah hal yang paling indah," kata Yo Sato seperti dilansir dari BBC.
Makanan adalah hal yang pasti dibutuhkan untuk tim penyelamat sukarelawan, hingga jurnalis yang berkumpul di lokasi. Direktur American School of Bangkok, Lakhana Didyasarin hadir membawa 1.600 hot dog hingga kue.
Bagi Didyasarin, penemuan para remaja itu adalah mimpi yang jadi kenyataan. Dia pun terus menyediakan makanan bagi mereka yang datang.
![]() |
Suasana gotong royong terasa di kamp penyelamatan. Warga di sekitar lokasi tak henti-hentinya datang membawa air minum hingga permen untuk dibagikan kepada relawan.
Ada pula sistem untuk memastikan toilet di kamp penyelamatan selalu bersih. Seorang warga bernama Varee Srichai bangga bisa jadi bagian dari penyelamatan remaja ini, meski hanya dengan cara membersihkan toilet.
"Saya akan tetap di sini hingga mereka ditemukan," kata Srichai.
![]() |
Semangat yang sama datang dari seorang polisi bernama Sam Chareanphol. Dia bolak-balik ke kamp penyelamatan untuk mengantar relawan hingga wartawan menggunakan motor.
![]() |
Kerelaan hati juga datang dari para petani di sekitar gua tempat remaja terjebak. Seperti dilansir ABC, salah seorang petani bernama Mae Bua Chaicheun langsung menjadi relawan dengan ikut memasak bagi tentara dan penyelam.
Ketika dia pulang, Mae Bua Chaicheun melihat sawahnya dibanjiri air yang berasal dari gua para remaja terjebak. Itu adalah dampak dari penyedotan air di gua itu. Akibatnya, sawah milik Mae Bua Chaicheun rusak.
![]() |
Meski demikian, Mae Bua Chaicheun tak peduli. Yang dia inginkan adalah para remaja itu selamat dan bisa keluar dari gua, meski itu sama dengan merusak sawahnya.
"Tidak apa-apa. Saya hanya ingin remaja ini keluar dari gua dengan selamat," ucapnya. (imk/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini