TGB Tak Lagi Dukung Prabowo, Desmond: Orang Terpojok Bisa Nyerah

TGB Tak Lagi Dukung Prabowo, Desmond: Orang Terpojok Bisa Nyerah

Kanavino Ahmad Rizqo - detikNews
Senin, 09 Jul 2018 13:42 WIB
Foto: Desmond J Mahesa. (Andhika Prasetia/detikcom).
Jakarta - Ketua DPP Gerindra Desmond J Mahesa menganggap sikap politik Gubernur NTB, TGH Muhammad Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB) yang berbalik arah mendukung Jokowi merupakan hal yang biasa. Desmond menyebut kondisi TGB tengah terpojok.

"Saya melihat ini manusiawi saja. Orang yang terpojok kemungkinan menyerah," kata Desmond di Mapolda Metro Jaya, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Senin (9/7/2018).

Desmond menyebut TGB sedang terpojok karena sedang tersangkut kasus di KPK. Hal itu juga, menurut Desmond, yang dialami oleh Ketum Perindo Hary Tanoesoedibjo yang berbalik arah mendukung Jokowi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Misalnya Hary Tanoe dulu dukung, sekarang pindah. Terpojok semua," ujarnya.

Desmond lantas menyindir pihak yang berkuasa tak lagi mengedepankan akal sehat. Menurut dia, penguasa telah menggunakan cara-cara yang kurang baik.

"Berarti kan kekuasaan yang berkuasa hari ini bukan akal sehat. Orang mau berkuasa lagi menggunakan cara yang tidak terlalu halal," imbuhnya.

Lebih lanjut, Desmond mengatakan alasan TGB tak lagi mendukung Prabowo bukan karena sakit hati. Pasalnya, Prabowo tak sedang berkuasa saat ini.


"Kalau detailnya saya nggak paham. Tapi menurut saya, apa kecewanya sama pak Prabowo? Tidak punya dasar. Karena pak Prabowo orang yang bukan berkuasa hari ini. Kalau pak Prabowo berkuasa tentu ada yang dibicarakan, yang diingkari. Kalau orang kalah, kecewa, ya sakit jiwa itu TGB," tuturnya.

Selain itu, dia juga yakin sikap politik TGB tak akan mempengaruhi suara Prabowo di NTB. Menurutnya, masyarakat sudah dewasa dalam menentukan pilihan.

"Saya pikir hari ini masyarakat nggak bodoh. Masyarakat hari ini nggak bodoh, tinggal masyarakat. Masyarakat nggak bodoh," imbuhnya.

(knv/mea)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads