Prabowo 'Dibentengi' Purnawirawan Kopassus

Prabowo 'Dibentengi' Purnawirawan Kopassus

Dwi Andayani, Elza Astari Rd - detikNews
Sabtu, 07 Jul 2018 20:10 WIB
Foto: Deklarasi Purnawirawan Kopassus dukung Prabowo Subianto. (Dwi Andayani/detikcom).
Jakarta - Purnawirawan Kopassus mendeklarasikan dukungannya untuk Prabowo Subianto. Kini Ketum Gerindra itu 'dibentengi' oleh para mantan prajurit korps baret merah tersebut.

Acara deklarasi digelar di GOR Ciracas, Jakarta Timur, Sabtu (7/7/2018). Prabowo pun hadir dalam deklarasi tersebut. Saat tiba di lokasi, para mantan prajurit Kopassus menyapa Prabowo dengan sebutan 'presiden'. Eks Danjen Kopassus itu tersenyum saat mendengarkan sapaan tersebut.

"Presiden, Pak Presiden," sapa sejumlah purnawirawan Kopassus saat menyambut Prabowo.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terlihat para purnawirawan Kopassus mengenakan seragam safari cokelat. Mereka juga mengenakan pet warna khas purnawirawan TNI. Prabowo juga memakainya.


Deklarasi pun dilakukan dengan penyampaian sambutan dari panitia acara. Mereka menyampaikan alasan mengapa mendukung purnawirawan TNI bintang tiga itu.

"Kita punya kader terbaik Pak Prabowo Subianto. Kita Sepakat mendukung Prabowo Subianto sebagai presiden 2019-2024," ujar penanggung jawab acara, Tabat.

Bukan cuma Tabat, ketua panitia acara deklarasi dukungan dari purnawirawan Kopassus kepada Prabowo, Wardiman, mengatakan sosok Prabowo membuat semangatnya hidup kembali. Dia pun mendoakan Prabowo tetap eksis.

Prabowo 'Dibentengi' Purnawirawan KopassusFoto: Prabowo di acara deklarasi purnawirawan Kopassus. (Dwi Andayani/detikcom).

"Purna memiliki marwah sendiri, adanya Pak Prabowo membuat semangat kita hidup kembali," ucap Wardiman.

Hadir dalam acara tersebut Letjen (Purn) Yusuf Yosfiah, Menteri Penerangan era Presiden BJ Habibie. Selain itu, tampak eks Sesmenko Polhukam Letjen (Purn) Yayat Sudrajat, yang kini merupakan Waketum Partai Berkarya.

Prabowo sempat mengisahkan perjalanan karirnya saat masih menjadi perwira muda di Kopassus. Dia merupakan anak buah dari Yusuf Yosfiah. Prabowo juga menyapa Yayat dan mengagumi sambutannya yang berapi-api.

"Pak Yayat tadi sambutannya berani sekali. Aku saja nggak seberani beliau karena sudah lama di politik. Politik Indonesia itu bicaranya harus santun, harus normatif, harus baik," kata Prabowo.


Soal kehadiran Yayat, Partai Berkarya suda memastikan itu merupakan sikap personal. Berkarya belum memutuskan arah politik di Pilpres 2019.

Dalam sambutannya, Prabowo mengkritik elite pemerintah yang dianggap sudah tidak memedulikan rakyat. Dia kembali menyoroti kondisi negara yang dinilai memprihatinkan.

"Negara kita dalam keadaan susah, prihatin. Elite kita elite yang hatinya sudah beku, nggak peduli dengan rakyat, jadi demokrasi kita mau diselewengkan," beber Prabowo.

Prabowo mendasari pernyataannya soal negara yang memprihatinkan dari persoalan ekonomi, termasuk utang Indonesia. Utang Indonesia disebut bertumpuk.

"Yang lebih parah lagi, maaf dengan segala hormat, bangsa ini negara ini hidupnya dari utang. Negara yang kaya hidupnya dari utang, dan yang lebih parah, kita utang untuk bayar utang kemarin. Jadi nanti tahun depan utang lagi bayar utang tahun ini," sambungnya.

Eks Pangkostrad ini juga menyampaikan rasa terima kasih kepada purnawirawan Kopassus yang memberikan dukungan untuknya. "Saya ucapkan terima kasih atas kehormatan yang begitu besar," ucap Prabowo.


Dukungan dari purnawirawan Kopassus dianggap efektif untuk Prabowo meraup suara. Meski begitu, 'benteng' purnawirawan Kopassus tersebut belum tentu bisa memastikan kemenangan Prabowo. Ini pernah terjadi pada Pilpres 2014 lalu.

"Kalau dukungan purnawirawan akan sangat efektif walaupun memang kerjanya belum semasif mesin parpol. Sekarang seberapa banyak purnawirawan yang mendukung Prabowo sampai hari ini belum ada yang memilih," ujar Pengamat politik Universitas Paramadina Hendri Satrio.

"Saya rasa dukungan ini pernah ada, dan itu imbasnya sama-sama tahu hasilnya apa. Kalau ditanya akan berguna, ya akan berguna, hanya saja dibutuhkan Prabowo bukan mengalang dukungan lagi, minimal mempertahankan dukungan pilpres 2014 tetap ada, jadi dia tinggal nambah. Nah 2014 suara tidak dijaga akan kalah dua kali, sulitnya sekarang diusung Gerindra untuk maju tapi belum tahu mau maju atau tidak," tambahnya.

Kopassus sudah angkat bicara soal hal ini. Korps pasukan khusus TNI AD itu memastikan, meski dukungan diberikan kepada sang eks Danjen Kopassus, mereka tetap netral dalam politik.

"Purnawirawan sudah keluar dari kita, sudah tidak ada hubungan dengan Kopassus. Kami semua netral, satu pimpinan tertinggi kami, Panglima TNI dan presiden, jadi nggak ada hubungan dengan kami," tegas Kapen Kopassus Letkol Inf Rudi Firmansyah. (elz/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads