Fakta-fakta Anak Mutilasi Ibu Kandung di Pontianak

Fakta-fakta Anak Mutilasi Ibu Kandung di Pontianak

Herianto Batubara - detikNews
Jumat, 06 Jul 2018 21:58 WIB
Fakta-fakta Anak Mutilasi Ibu Kandung di Pontianak
Foto: Hui Na tersangka yang bunuh dan mutilasi ibu kandungnya (dok Polda Kalbar)
Pontianak - Kasus mutilasi yang diduga dilakukan Hui Na (43) terhadap ibu kandungnya Jong Sui Jo (80) bikin geger warga Pontianak, Kalimantan Barat. Polisi pun bergerak cepat mengamankan pelaku dari lokasi.

Pihak Polda Kalimantan Barat mengatakan, kondisi korban saat ditemukan sangat mengenaskan. Kedua kaki korban terputus dan ada luka menganga di bagian lehernya.

Selain itu, ada sejumlah fakta terungkap dalam kasus ini. Apa saja?

Korban Dimutilasi Putri Kandung

Foto: Hui Na tersangka yang bunuh dan mutilasi ibu kandungnya (dok Polda Kalbar)
Kasus pembunuhan dan mutilasi ini terjadi di rumah korban di Jalan Tanjungpura, Gang Landak No 29, Pontianak, Kamis (5/7). Polisi mendapatkan adanya laporan pembunuhan sekitar pukul 16.00 WIB.

Kabid Humas Polda Kalimantan Barat Kombes Nanang Purnomo mengatakan saat ditemukan kondisi korban sangat mengenaskan. Sebagian anggota tubuhnya sudah dimutilasi oleh pelaku.

Dari foto-foto yang diperoleh detikcom dari Kombes Nanang, Jong Sui Jo tergeletak bersimbah darah di dekat meja makan rumahnya. Ada luka menganga di bagian lehernya dan kedua kakinya putus.

"Kondisi tubuh kedua kaki terpotong dan leher nyaris putus," kata Kombes Nanang saat dihubungi detikcom, Jumat (6/7/2018).

Di dekat tubuh korban ada ember warna merah. Selain itu, ada sebilah pisau daging yang terletak di dekat sandal di bawah tangga. Pisau daging inilah yang diduga digunakan pelaku untuk memutilasi korban.

Polisi kemudian mengamankan putri korban dari dalam rumah bernama Hui Na (43) yang diduga kuat jadi pelaku. Sejumlah barang bukti juga disita.

"Polisi sudah mengamankan sejumlah barang bukti termasuk pisau yang digunakan untuk membunuh dan memotong korban, serta ember merah," ujar Kombes Nanang.

Pelaku Mutilasi Gangguan Jiwa

Foto: Pisau besar yang dipakai pelaku bunuh dan mutilasi ibu kandungnya (dok Polda Kalbar)
Hui Na (43) diringkus polisi karena diduga membunuh dan memutilasi ibu kandungnya Jong Sui Jo (80). Dia disebut mengalami gangguan jiwa.

"Diduga pelaku memiliki riwayat gangguan jiwa," kata Kabid Humas Polda Kalimantan Barat, Kombes Nanang Purnomo, saat dikonfirmasi detikcom, Jumat (6/7/2018).

Kombes Nanang mengatakan, keterangan soal kondisi kejiwaan pelaku itu mereka dapat usai memeriksa Nini, menantu korban. Pelaku disebut belakangan menjalani terapi terkait masalah kejiwaan yang dialaminya.

Ditanya lebih jauh, Kombes Nanang mengaku belum mengetahui apa motif pelaku melakukan pembunuhan terhadap ibu kandungnya, bahkan memutilasi. Polisi masih melakukan pendalaman.

Pelaku saat ini telah dibawa ke rumah sakit untuk diperiksa kejiwaannya.

Pelaku Mutilasi Diperiksa di RS Jiwa

Foto: Hui Na tersangka yang bunuh dan mutilasi ibu kandungnya (dok Polda Kalbar)
Hui Na (43) diamankan polisi karena diduga membunuh dan memutilasi ibu kandungnya Jong Sui Jo (80). Dia diperiksa kejiwaannya karena diduga mengalami gangguan jiwa.

Kabid Humas Polda Kalimantan Barat, Kombes Nanang Purnomo, mengatakan keterangan soal kondisi kejiwaan pelaku itu mereka dapat usai memeriksa Nini, menantu korban. Pelaku disebut pernah menjalani terapi karena mengalami gangguan kejiwaan.

Hui Na saat ini telah dibawa ke Rumah Sakit Jiwa Sui Bangkong. Kapolresta Pontianak Kombes Wawan Kristyanto mengatakan, dia belum bisa diperiksa karena masih diobservasi oleh dokter.

"Itu pelakunya ada gangguan kejiwaan, sekarang sudah dibawa ke rumah sakit jiwa untuk diobservasi. Dan memang sebelumnya juga sudah pernah dirawat di rumah sakit jiwa," kata Kombes Wawan kepada detikcom, Jumat (6/7/2018).

Halaman 2 dari 4
(hri/gbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads