"Etika koalisi saya justru menyayangkan. Walaupun itu hak PKS, silakan. Tapi dalam etika koalisi, itu membuat Gerindra Jawa Barat justru menyayangkan," ujar Ketua DPD Gerindra Jabar Mulyadi kepada detikcom via sambungan telepon, Jumat (6/7/2018).
Mulyadi mengatakan sikap PKS yang lebih dulu mengucapkan selamat kepada pasangan berjuluk Rindu itu tanpa didasari komunikasi antar partai koalisi. Menurit Mulyadi, seharusnya sebagai partai yang sama-sama mengusung pasangan Sudrajat-Ahmad Syaikhu, berjalan bersama-sama.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saksikan juga video 'Gerindra Jabar Berkaca ke Anies-Sandi: Kami Yakin Menang':
Pihaknya tetap berpegang pada etika demokrasi yang ada. Menurutnya, sebelum ada penetapan resmi dari KPUD Jabar, proses pelaksanaan Pilgub di Jabar belum selesai.
"Proses akhir secara fair demokrasi sehat adalah yang bisa menetapkan kemenangan itu harusnya KPUD berdasarkan pleno dan laporan daerah. Etika demokrasi akan kita sampaikan bahwa kemenangan berdasarkan hasil hitung keputusan pleno KPUD itu yang harus kita hormati dan hargai," ungkapnya.
Tim pemenangan sendiri saat ini masih bekerja melakukan pengawalan penghitungan di Kabupaten dan Kota di Jabar. Dengan adanya sikap PKS itu, Mulyadi mengatakan hal tersebut justru mengganggu kinerja terhadap relawan yang tengah mengawal.
"Saat ini kami sedang melakukan proses pengawalan penghitungan di Kota dan Kabupaten di Jawa Barat. (Sikap PKS) Itu membuat temen-temen di lapangan jadi enggak dihormati dan dihargai," kata dia.
Baca juga: PKS Kuasai Pilkada Serentak di Kota Sukabumi |
Sebelumnya Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera mengakui kemenangan Ridwan Kamil dan mengucapkan selamat. Hal itu merujuk pada hasil hitung crpat C1 PKS yang memenangkan pasangan Rindu.
Mardani mengatakan pihaknya harus kesatria mengakui kemenangan Ridwan Kamil-Uu. Meski kadernya sudah bekerja keras di Jabar, Mardani menyebut, PKS harus mengakui keunggulan Ridwan Kamil-Uu.
"Ada yang berpendapat nunggu 9 Juli, tapi PKS pikir, teman-teman saya cek, kenapa. Saya pikir kita harus kesatria. Kader sudah bekerja keras, relawan luar biasa, tapi hasilnya memang Kang Emil lebih tinggi. Kita harus ucapkan selamat. Di politik, biasa menang-kalah" kata Mardani di gedung DPR, kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (5/7/2018).
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini