Anies Laris Manis

Anies Laris Manis

Gibran Maulana Ibrahim, Tsarina Maharani, Elza Astari Retaduari, Indra Komara - detikNews
Kamis, 05 Jul 2018 21:32 WIB
Anies Baswedan dan mobil RI-2 yang digunakan Wapres JK. (Indra Komara/detikcom)
Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan seakan jadi laris manis menjelang tahun politik 2019. Wacana untuk diusung ke panggung politik nasional pun mencuat hingga akhirnya ada pihak yang mau mendeklarasikan.

"Wah, saya urus Jakarta dulu," kata Anies kepada wartawan di Duren Sawit, Jakarta Timur, Kamis (5/7/2018).



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jawaban Anies itu muncul setelah ditanyai tanggapan mengenai adanya kelompok relawan yang mengatasnamakan diri sebagai Aliansi Nasional Indonesia Sejahtera (Anies) akan mendukungnya sebagai calon presiden. Anies mengaku tak ikut-ikutan dengan deklarasi tersebut.

Wacana Anies akan diusung ke Pilpres 2019 pertama kali muncul dari PKS. Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid (HNW) menyebut Anies bisa diduetkan dengan mantan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher).

Poster Anies-Aher.Poster Anies-Aher. Foto: dok. Istimewa

"Kader PKS berpendapat bahwa memperjuangkan Pak Anies menjadi gubernur kan bukan perjuangan main-main. Daripada beliau cawapres ya, dicapreskan saja. Capres Anies, cawapres Aher," kata Hidayat di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (25/6).

Padahal PKS sejauh ini hampir pasti berkoalisi dengan Gerindra, yang sudah mendeklarasikan sang ketua umum, Prabowo Subianto. Namun tiba-tiba muncul wacana mengusung capres selain Prabowo, yakni Anies Baswedan.

Menanggapi wacana tersebut, Presiden PKS Sohibul Iman mempertimbangkannya. Namun Sohibul menilai wacana itu hanya dinamika politik.

Sementara itu, Anies tak berkomentar banyak soal wacana dirinya akan diduetkan tersebut. Anies mengaku hanya menonton.



"Ya begini, kan sudah ada calonnya sekarang. Sudah ada calon presiden, sesudah ada calon presiden, kan saya bisa nonton saja," kata Anies di Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (26/6).

Belakangan muncul poster Anies Baswedan-Ahmad Heryawan yang disingkat ABAH. Sekjen Sekretariat Bersama (Sekber) Indonesia, M Idrus, juga menyebarkan poster itu. Dia mengatakan poster itu memang berasal dari media sosial.

"Jadi poster itu dari netizen yang ramai dan itu bagaimanapun kan aspirasi dari masyarakat yang berkembang," kata Idrus saat dimintai konfirmasi, Rabu (4/7).

Belum rampung soal Anies-Aher, menyusul kemudian wacana Anies-Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Partai Demokrat menilai wacana itu merupakan aspirasi kader.

AHY menghadiri pelantikan Anies di Istana Negara.AHY menghadiri pelantikan Anies di Istana Negara. (Foto: Pool/Biro Setpres)

"Anies-AHY merupakan aspirasi kader, namun tidak sebesar aspirasi menduetkan JK-AHY," kata Kadiv Advokasi dan Hukum Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean kepada wartawan, Rabu (4/7).

Sementara itu, Golkar tak yakin duet Anies-AHY yang digodok Demokrat akan terwujud. Golkar mempertanyakan kesediaan Anies untuk maju sebagai capres pada Pilpres 2019.

"Anies-AHY? Apakah Pak Anies bersedia? Saya tidak yakin ya beliau berkenan maju menjadi capres," kata Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily kepada detikcom.

Anies dan AHY berkompetisi dalam Pilgub DKI Jakarta pada 2017. Anies kemudian menang dan jadi Gubernur DKI, AHY pun hadir saat pelantikan di Istana Negara.

Gerindra lalu menilai Anies bisa jadi cawapres untuk Prabowo. Anies bisa jadi Gubernur DKI, selain diusung PKS, setelah diusung Gerindra.

"Kang Aher, Mas Anies, atau nama lain semua bisa jadi cawapres asalkan disetujui oleh koalisi," ujar anggota Badan Komunikasi DPP Gerindra Andre Rosiade kepada wartawan, Kamis (5/7).

Tak hanya itu, sebuah poster yang tersebar di media sosial memperlihatkan duet Anies dengan Menko PMK Puan Maharani. Kemunculan poster itu lantas ditanggapi oleh politikus PDIP Erwin Moeslimin Singajuru.

Poster Anies-Puan.Poster Anies-Puan. Foto: Poster Anies-Puan yang beredar.


"Selesai Pak Jokowi dua periode, (pasangan ini) perlu dipertimbangkan," kata Erwin dalam perbincangan dengan detikcom, Kamis (5/7).

Anies dan Puan memang pernah berada dalam satu koordinasi yang sama. Puan, yang merupakan Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, pernah membawahi Anies, yang dulu menjabat Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.

Anies Bertemu Ketum PAN

Anies Baswedan tadi siang bertemu dengan Ketua MPR yang juga Ketum PAN, Zulkifli Hasan. Anies mengaku hanya membahas reklamasi dalam pertemuan itu, tapi Zulkifli sempat berkelakar soal Pilpres 2019.

Zulkifli lalu bersalaman dengan Anies. Beberapa orang di ruangan menyebut Zulkifli dan Anies tampak cocok jika bersama. Apa kata Zul?

"Cuma masalahnya kalau PKS sama PAN saja masih kurang kayaknya," kata Zulkifli menjawab dengan nada bercanda.

Seusai pertemuan, Zulkifli mengakui Anies masuk dalam radar pencapresan PAN. Pertama, dia menyebut ada empat kader internal PAN yang masuk radar, kemudian dia juga memaparkan nama-nama di luar kader yang jadi aspirasi.

"Tentu kan partai orangnya banyak, aspirasi banyak. Ada yang mau Pak Prabowo, ada yang mau Pak Anies, ada yang mau Pak Gatot, ada yang Pak Jokowi, kan gitu," ucap dia.

PAN turut jadi pendukung Anies Baswedan di putaran kedua Pilgub DKI Jakarta pada 2017. Soal peluang Anies dicapreskan oleh PAN pun kembali ditegaskan oleh Sekjen Eddy Soeparno.

"Berbagai simulasi sedang kita laksanakan. Simulasi kita jalankan dengan kajian akademis, sehingga hasilnya bisa keluar dalam bentuk survei yang dipertanggungjawabkan," ujar Eddy.

Anies saat bertemu Zulkifli Hasan.Anies saat bertemu dengan Zulkifli Hasan. (Gibran Maulana Ibrahim/detikcom)

Entah berkaitan atau tidak, Zulkifli kemudian berkunjung ke kediaman Ketum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Anies sendiri pernah ikut konvensi capres yang digelar Partai Demokrat pada 2014 dan meraih suara yang cukup signifikan.

Namun dari sederet wacana yang muncul itu, belum ada yang secara resmi mengusung Anies untuk Pilpres 2019. Meski begitu, sekelompok relawan Aliansi Nasional Indonesia Sejahtera bakal mendeklarasikan dukungan besok, Jumat (6/7). (bag/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads