Seleksi Taruna Akpol, Polri Janji Transparan

Seleksi Taruna Akpol, Polri Janji Transparan

Fajar Pratama - detikNews
Kamis, 05 Jul 2018 18:09 WIB
Pengucapan pakta integritas dan sumpah calon taruna Akpol (Foto: dok. Polri)
Semarang - Sebanyak 250 kuota Akademi Kepolisian (Akpol) 2018 diperebutkan 376 calon taruna dan taruni di seleksi tingkat akhir. Polri memastikan seleksi akan berlangsung transparan serta bersih dari korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).

"Seleksi akan dilakukan dengan transparan, objektif, dan bersih dari praktik KKN," kata Asisten SDM Kapolri Irjen Arief Sulistyanto dalam keterangan tertulis yang diterima detikcom, Kamis (5/7/2018).

Sebanyak 376 calon taruna terdiri atas 41 wanita dan 335 pria. Nantinya hanya akan diterima 30 wanita dan 220 pria.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pengucapan pakta integritas, sumpah para panitia seleksi dan calon taruna, serta orang tua digelar di gedung Cendikia Akpol Semarang pada 4 Juli 2018.

Seleksi Taruna Akpol, Polri Janji TransparanFoto: dok. Polri
Seleksi tingkat pusat akan berlangsung sampai 28 Juli 2018. Dalam arahannya, Irjen Arief menekankan kembali soal ketatnya proses seleksi di tingkat nasional dibanding seleksi daerah.

"Kalian harus bersaing dengan calon taruna terbaik yang sudah diseleksi di masing-masing polda seluruh Indonesia. Sebagai konsekuensi, perjuangan kalian harus lebih lagi dan para orang tua harus lebih menyemangati dan mendoakan," tutur Arief.

"Apabila tidak lulus, janganlah mencari katebelece atau sponsorship. Saya tidak akan membantu dengan cara yang tidak jujur karena hal itu melanggar sumpah yang sudah saya ucapkan di hadapan Tuhan. Mengkhianati seluruh calon taruna dan orang tua calon taruna," jelasnya.

Arief menegaskan, apabila ditemukan ada KKN atau sponsorship, calon taruna akan didiskualifikasi.

"Jangan ada KKN atau sponsorship karena, jika ditemukan, akan didiskualifikasi. Apabila ada niat melakukan hal tersebut, urungkan! Jika sudah mempersiapkan, batalkan! Jika sudah dikirim, tarik dan jangan gunakan sebelum kami umumkan untuk didiskualifikasi," tegas Arief.

"Inilah sikap mental yang dibutuhkan sebagai calon taruna sebelum menjadi perwira yang berjiwa ksatria yang menjunjung tinggi kejujuran," tuturnya. (rna/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads