Mereka dikumpulkan di halaman Mapolresta Cirebon, Jalan Veteran, Kamis (5/7/2018). Polisi meminta mereka menuliskan nama dan kegiatan sehari-hari di selembar kertas HVS. Mereka kemudian duduk sambil mengacungkan kertasnya, sehingga terlihat jelas nama dan pekerjaan mereka sehari-hari. Ada yang mengaku sebagai juru parkir, preman, dan ada juga yang tak menuliskan pekerjaannya.
Kapolresta Cirebon AKBP Roland Ronaldy mengatakan razia kejahatan jalanan itu merupakan antisipasi Polresta Cirebon dalam mempersiapkan pelaksanaan Asian Games 2018, yang bakal digelar pada Agustus mendatang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Lebih lanjut, Roland mengatakan saat pelaksanaan Asian Games nanti situasi di Kota Cirebon harus aman dan tertib. Sebab sejumlah hotel di Kota Cirebon ditunjuk sebagai tempat penginapan para atlet cabor kano.
Sementara itu, untuk venue cabor kano Asian Games 2018 bakal digelar di Bendungan Rentang, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat. "Kita harus bersihkan Kota Cirebon dari premanisme. Supaya atlet-atlet Asia itu tahu kalau Indonesia juga punya Cirebon," ucapnya.
Roland menyebutkan total juru parkir liar dan preman yang berhasil diamankan sebanyak 125 orang. Pihaknya akan melakukan pendataan dan pembinaan terhadap seratusan orang yang diamankan itu.
"Tapi kalau dalam pendataannya ada yang mengarah ke unsur pidana. Tentu akan kita lanjutkan ke proses pidana. Kalau tidak ada (unsur pidana), hanya pendataan dan pembinaan," katanya.
(ern/ern)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini