PPP: Demokrat Khawatir Momentum AHY Meredup

PPP: Demokrat Khawatir Momentum AHY Meredup

Marlinda Oktavia Erwanti - detikNews
Kamis, 05 Jul 2018 14:33 WIB
Anies-AHY (Pool/Biro Setpres)
Jakarta - Setelah memunculkan duet Jusuf Kalla (JK)-Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) untuk Pilpres 2019, Partai Demokrat kembali menggodok duet Anies Baswedan-AHY. PPP menyebut opsi-opsi tersebut menunjukkan Demokrat khawatir momentum AHY meredup.

"Dari seringnya utak-atik komposisi menunjukkan bahwa PD khawatir momentum AHY semakin meredup," kata Wasekjen PPP Ahmad Baidowi kepada detikcom, Kamis (5/7/2018).

Pria yang akrab disapa Awiek itu menilai utak-atik komposisi dengan tetap menyertakan nama AHY ini merupakan strategi untuk terus memunculkan nama Ketua Kogasma Demokrat itu dalam kontestasi politik saat ini. Sayangnya, tak ada parpol yang menyambut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Kalau dalam Piala Dunia, ini strategi meracik komposisi pemain. Namun komposisi yang ditawarkan tidak nyetel sehingga tidak terlihat 'seksi' di mata parpol lain," ujarnya.

Awiek mengatakan, dengan gagalnya opsi-opsi yang terus ditawarkan tersebut, hal itu dapat memupuskan harapan Demokrat membentuk poros ketiga. Sebab, untuk ikut mengusung capres-cawapres sendiri pada Pilpres 2019, Demokrat butuh dukungan parpol lain, mengingat ada ambang batas capres (presidential threshold) dalam UU Pemilu.

"Poros baru yang ditawarkan tidak menarik minat parpol. Sehingga syarat 20% kursi atau 25% suara sulit terpenuhi. Kami menganggapnya itu bagian dari pernak-pernik demokrasi saja," kata Awiek.


Sebelumnya diberitakan, PD memang sedang menggodok duet Jusuf Kalla (JK)-AHY. Namun tak ada partai yang tertarik pada usulan duet ini. Bahkan JK disebut tak mau dipasangkan dengan anak sulung Ketum PD Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu.

Masih ngotot membentuk poros ketiga di Pilpres 2019, Demokrat memunculkan duet baru. Hanya, AHY tetap masuk komposisi tersebut.

"Anies-AHY merupakan aspirasi kader, namun tidak sebesar aspirasi menduetkan JK-AHY," kata Kadiv Advokasi dan Bantuan Hukum DPP PD Ferdinand Hutahaean. (mae/elz)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads