JK-AHY Layu Sebelum Berkembang

JK-AHY Layu Sebelum Berkembang

Haris Fadhil - detikNews
Kamis, 05 Jul 2018 08:25 WIB
Foto: Poster JK-AHY. (Dok Demokrat)
Jakarta - Wacana duet Wapres Jusuf Kalla (JK) dengan Ketua Kogasma Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Pilpres 2019 layu sebelum berkembang. Penyebabnya, JK disebut-sebut tak mau berduet dengan AHY.

Hal tersebut diketahui dari Ketua Tim Ahli Wapres Sofjan Wanandi. Dia mengungkapkan kalau JK telah menolak dipasangkan dengan AHY.

"Dia sudah tolak, dia nggak mau, sudah kasih tahu ke Demokrat dia tidak bisa lagi," kata Sofjan di kantor Wapres, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Rabu (4/7/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sofjan menyatakan JK memilih pensiun pada Pilpres 2019. JK disebutkan bakal tetap membantu Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Dia mau pensiun saja. Dia bilang pasti bantu Pak Jokowi. Jadi apa pun dia tidak peduli," tutur Sofjan.


Namun, ia tak menjelaskan JK bakal membantu dalam konteks apa. Sofjan pun mengatakan wacana duet JK-AHY adalah hak Partai Demokrat untuk melakukan manuver.

"Ya manuver-manuver itu dia punya hak kan, kita nggak bisa bilang apa-apa. Sudah kita kasih tahu juga Pak JK sudah kasih tahu langsung," tutur Sofjan.

Meski begitu, Demokrat mengatakan JK bukan menolak berduet dengan AHY. Namun, JK punya rencana lain untuk Indonesia.

"Judulnya keliru, JK tidak menolak AHY, seolah beliau lebih mau dengan figur lain. Faktanya, Pak JK justru sangat mengapresiasi aspirasi sejumlah kader Partai Demokrat pada beliau. Beliau juga mengakui AHY adalah figur muda yang cakap dan memiliki elektabilitas paling tinggi sebagai cawapres," ujar Wasekjen PD Rachland Nashidik kepada wartawan.



"Namun, Pak JK mengutamakan pendapat keluarga yang berkeberatan beliau kembali maju dalam kontestasi pilpres. Dari percakapan langsung dengan beliau, kami menyimpulkan beliau memiliki rencana lain bagi perubahan politik Indonesia, di mana Partai Demokrat bisa memiliki peran strategis yang sama," sambungnya.

Gugurnya wacana duet JK-AHY menimbulkan pertanyaan, kemana dukungan Demokrat di pilpres 2019?

Kadiv Advokasi dan Bantuan Hukum DPP PD Ferdinand Hutahaean mengatakan ada banyak aspirasi dari kader Demokrat terkait pilpres 2019. Salah satunya mendukung Jokowi.

"Wacana kader itu kan macam-macam. Ada opsi JK-AHY, Gatot-AHY, Anies-AHY, dan lain-lain, termasuk opsi mendukung Jokowi atau opsi mendukung Prabowo. Jadi banyak opsi yang muncul dari kader dan nanti akan dibahas oleh Majelis Tinggi Partai," ujar Ferdinand. (haf/haf)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads