Lokasi simulasi dimulai dari lokasi penjemputan di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Rabu (4/72018) sekitar pukul 10.15 WIB.
"Ini asumsinya hari ini kita menjemput atlet. Ini kita hitung (dari Bandara Soekarno-Hatta) sampai ke Senayan itu berapa menit. Nanti dari wisma (atlet) kita ke venue di GBK (Gelora Bung Karno) kita hitung lagi. Nanti dari GBK balik ke wisma itu kita hitung kembali," kata Kepala Bagian Pembinaan Operasional Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Darmanto di lokasi penjemputan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Iya (seluruh jalan yang dilalui para atlet akan dikosongkan). Pada saat hari H kita mainnya seperti itu. Pola yang kita gunakan, kalau sekarang belum. Karena (Asian Games) ini mesti prioritas," sebutnya.
Lebih lanjut ia menuturkan alasan simulasi tersebut dilakukan pada siang hari. Dia mengungkapkan pihaknya perlu mengukur perkiraan waktu pergerakan atlet dari bandara-wisma atlet-GBK ketika jam-jam padat.
"Kemudian kita kenapa ambil siang hari? Kita asumsikan nanti pada saat rush hour. Kita asumsikan pada saat lalu lintas itu padat seperti apa. Itu lah nanti kita evaluasikan," ujarnya.
Darmanto juga menyebut perjalanan para atlet Asian Games akan menggunakan dua jalur, yakni jalur tol dan jalur arteri.
"Ada yang melalui jalur tol, ada yang (melalui) jalur arteri. Jadi satu kegiatan PP (pulang-pergi) itu pakai jalan tol. Terus kegiatan berikutnya itu pakai jalur arteri," tutur Darmanto.
Hingga saat ini, simulasi pengukuran estimasi waktu penjemputan atlet masih berlangsung. Pihak PMJ tengah mengukur estimasi perjalanan dari Bandara Soekarno-Hatta menuju wisma atlet di Kemayoran, Jakarta Pusat. (yas/dnu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini