IPB Lanjutkan Kerja Sama Penelitian dengan University of Zurich

Jakarta - IPB dan University of Zurich (UZH) melanjutkan kerjasama. Salah satu hasil kerjasama kedua perguruan tinggi itu adalah mengenai orangutan.

Perpanjangan kerjasama itu dilakukan ketika Rektor IPB, Arif Satria berkunjung ke UZH dalam rangkaian kunjungannya ke mitra strategis di Eropa, Senin (2/7/2018). Arif dan Prorektor UZH Prof Dr Michael Schaepman menandatangani perpanjangan naskah kesepahaman kerjasama untuk periode 2018-2022 dengan disaksikan oleh Duta Besar RI untuk Konfederasi Swiss Dr Muliaman Hadad.

Dalam keterangan tertulis IPB, dijelaskan salah satu hasil kerjasama IPB dan UZH yang cukup signifikan di antaranya adalah deklarasi ilmiah jenis baru kera besar 'The Tapanuli Orangutan' (Pongo tapanuliensis) di Batang Toru (Sumatera) yang terbit tahun 2017 di Jurnal 'Current Biology 27(22): 3487-3498' dengan judul 'Morphometric, Behavioral, and Genomic Evidence for a New Orangutan Species'.

Baca juga: IPB Perluas Kerja Sama ke Slovakia

"Tiga peneliti IPB terlibat aktif dalam penelitian dan penulisan naskah tersebut, yaitu Dr Dyah Perwitasari-Farajallah, Dr Puji Rianti dan Dr Joko Pamungkas. Hasil penelitian ini,menurut Prorektor UZH, ternyata mendapat respon dan perhatian yang sangat besar dari masyarakat Swiss," demikian keterangan IPB.

Dalam kesempatan itu, Arif berharap kerjasama riset IPB dengan UZH dapat berdampak cukup tinggi. Kerjasama seperti itu juga diharapkan dapat dilakukan pada berbagai bidang lainnya dengan memanfaatkan keunggulan biodiversitas khas Indonesia serta bekerjasama dengan mitra bereputasi.

"Dalam hal ini, kerjasama dengan University of Zurich perlu terus diperkuat," kata Arif.

Baca juga: IPB Ajak Banyuwangi Kerjasama Kembangkan Pertanian Daerah

Selain topik kerjasama tersebut, Arif pun mengusulkan perluasan fokus kerjasama riset Orangutan, di mana salah satu yang sangat mendesak adalah riset terkait pengelolaan habitat berbasis sains bagi Orangutan di Sumatera dan Kalimantan. Untuk ini, dia berharap adanya keterlibatan mahasiswa dari IPB.

Dubes RI Muliaman Hadad juga menyampaikan pentingnya perluasan kerjasama ke bidang lain. "Khususnya dalam pengembangan inkubator untuk usaha kecil dan menengah (UKM), mengingat Swiss termasuk yang sukses dalam pengembangan UKM," ucapnya. (elz/van)