Harga Pertamax Naik, Fahri Tuding Pemerintah Rampas Subsidi Rakyat

Harga Pertamax Naik, Fahri Tuding Pemerintah Rampas Subsidi Rakyat

Gibran Maulana Ibrahim - detikNews
Selasa, 03 Jul 2018 17:15 WIB
Foto: Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah (Gibran-detikcom).
Jakarta - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah memprotes kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) seperti Pertamax hingga Pertamina Dex. Fahri menuding pemerintah merampas subsidi rakyat.

"Itu kan naikin harga BBM itu merampas subsidi rakyat. Merampas subsidi rakyat itu harus pakai UU. Minimal presiden bikin Perppu dong. Masak Pertamina disuruh merampas subsidi rakyat?" kata Fahri di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (3/7/2018).


Tonton juga video 'DPR: Naiknya Harga Pertamax karena Minyak Mentah Dunia Naik!'

[Gambas:Video 20detik]


Fahri menyebut masyarakat pasti mempertanyakan pencabutan subsidi BBM jenis tertentu. Fahri meminta penjelasan pemerintah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Itu juga orang nanya, gimana sih? Uangnya itu berapa, laporin. Sekali nyabut subsidi itu berapa uang yang kamu dapati, uang itu untuk apa, tanggung jawab dong," katanya.

Fahri menuding pemerintah asal mencabut subsidi BBM. Rakyat pun, kata Fahri, dibuat kaget karena saat bangun tidur, harga BBM telah naik.


"Ini enak aja main cabut, tengah malam main cabut. Bangun-bangun kita harga BBM udah beda. Ini kan pusing negara kayak begini. Udah belasan kali naikin harga BBM," tuding Fahri.

Seperti diketahui, beberapa jenis BBM mengalami kenaikan harga per 1 Juli 2018. Beberapa jenis BBM itu adalah Pertamax naik sebesar Rp 600 dari Rp 8.900 menjadi Rp 9.500/liter. Sementara harga Pertamax Turbo naik menjadi Rp 10.700 per liter (sebelumnya Rp 10.100/liter), harga Dexlite naik menjadi Rp 9.000/liter (sebelumnya Rp 8.100/liter), dan Pertamina Dex naik Rp 500 dari Rp 10.000 menjadi Rp 10.500/liter.

Harga Pertamax Naik, Fahri Tuding Pemerintah Rampas Subsidi Rakyat
(gbr/dkp)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads