"Tadi yang jadi masalah dalam mengintervensi penurunan stunting adalah koordinasi. Koordinasi lintas kementerian masuk jadi satu dan masuk ke dalam 100 kabupaten desa. Karenanya saya berharap dari kesempatan ini ada komitmen bersama mengintegrasikan menurunkan stanting di Indonesia," kata Puan.
Pernyataan tersebut disampaikan puan dalam sambutannya di acara Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi (WNPG) ke-XI di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Selasa (2/7/2018). Acara yang diadakan LIPI ini mengangkat tema 'Penurunan Stunting Melalui Revitalisasi Ketahanan Pangan dan Gizi Dalam Rangka Mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan'.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Puan mengatakan masalah malnutrisi seperti gizi buruk dan stunting masih menjadi persoalan di Indonesia. Ia menyebut, ada sepertiga atau 30 persen dari jumlah balita di Indonesia yang mengalami stunting.
"30 persen bayi lahir mengalami stunting itu tidak hanya menganggu pertumbuhan anak tapi juga kecerdasan karena yang diganggu otaknya. Artinya ini masalah serius ke depan jika tidak didukung masalah SDM," imbuhnya.
Senada dengan Puan, Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengatakan stunting dapat merusak generasi Indonesia 20-30 tahun ke depan. Dikatakan dia, stunting menyerang otak anak dan jika anak itu dewasa akan sulit mendapatkan pekerjaan.
"Tentunya kenapa Widyakarya fokus stunting, karena akibatnya gangguan pertumbuhan pada otak. Kalau otaknya terganggu bonus demografi kita bisa jadi beban karena anak-anak yang otaknya tidak baik akan susah pendidikan formal dan saat kerja mereka akan susah bekerja dan dari ekonomi, kemiskinan yang dialami orang tuanya akan diteruskan ke anaknya," kata Bambang.
Bambang mengatakan, stunting harus diselesaikan dengan cara integrasi atau kerja sama antar kementerian. Kerja sama antar kementerian untuk mengurangi angka stunting itu misalnya dengan penyediaan air bersih, makanan sehat, hingga akses kesehatan dan pendidikan.
Menteri Kesehatan Nila Moeloek juga mengatakan angka stunting di Indonesia masih tinggi seperti penyakit TBC maupun HIV. Karena itu, dia mendukung agar ada kerja sama antara kementerian dan lembaga untuk menyelesaikan persoalan ini.
Baca juga: Jokowi Gelar Ratas Bahas Penurunan Stunting |
"Memang imunisasi, beri obat cacing tetap ranah Kemenkes. Tapi kalau tidak ada air bersih, masalah transportasi, saya kira ini memerlukan PUPR dan tim. Saya juga titip ke KKP gimana ikan itu bisa jadi makanan kita, artinya apa yang ada di kita sebenarnya luar biasa," imbuh Nila.
Dalam acara ini, hadir pula Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) dan Menristek Dikti Muhammad Nasir. (hri/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini