"Kami tahu itu kantor PU. Awalnya berpikir pasti banyak uang. Ternyata saat masuk dan berhasil buka brankas nggak ada apa-apa. Terpaksa kami ambil sepeda motor yang parkir di halaman kantor dan dijual untuk biaya lebaran," kata Zuherman kepada detikcom di rumah sakit Palembang, Selasa (3/7/2018) .
Saat beraksi tersangka tidak hanya dua orang. Tetapi ada orang lain yang ikut terlibat komplotan mereka dan seluruhnya saat beraksi membawa senjata api rakitan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terakhir, komplotan ini nekat membobol kantor Dinas PU Muaraenim dengan cara mencongkel pintu dan jendela. Beberapa barang berharga di kantor habis digasak, termasuk brankas yang kebetulan dalam kondisi kosong.
"Kalau dari catatan kami, terakhir mereka beraksi satu pekan sebelum hari lebaran. Kantor Dinas PU yang ada di Muaraenim mereka bobol, brankas dibuka. Tapi saat itu tak ada uang, terpaksa mereka ambil motor dan barang-barang berharga," kata Yoga.
"Bisa saja dikatakan spesialis pembobol kantor dinas, tapi masih kami dalami lagi apakah ada kantor-kantor lain yang telah mereka bobol. Yang jelas dua tersangka ini kabur saat ditangkap dan membawa senjata api rakitan, itulah mengapa kami tembak kakinya," imbuh Yoga.
(asp/asp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini