Dalam laporan PVMBG Kementerian ESDM, Senin (2/7/2018), tinggi kolom abu teramati Β± 2.000 m di atas puncak (Β± 5.142 m di atas permukaan laut). Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat.
Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 24 mm dan durasi Β± 7 menit 21 detik. Erupsi terjadi secara Strombolian dengan suara dentuman. Lontaran lava pijar teramati keluar kawah mencapai jarak 2 km.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ini dia video 'Gunung Agung Erupsi (Lagi), Muntahkan Lava Pijar'! Saksikan selengkapnya di 20Detik:
Atas erupsi ini, pihaknya mengimbau masyarakat tidak melakukan pendakian dalam radius 4 km dari kawah puncak Gunung Agung. Zona perkiraan bahaya sifatnya dinamis dan terus dievaluasi dan dapat diubah sewaktu-waktu mengikuti perkembangan data pengamatan Gunung Agung yang paling aktual.
Selain itu, masyarakat mewaspadai potensi ancaman bahaya sekunder berupa aliran lahar hujan yang dapat terjadi, terutama pada musim hujan, dan jika material erupsi masih terpapar di area puncak. Aliran lahar hujan mengikuti aliran-aliran sungai yang berhulu di Gunung Agung.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini