Seperti dilansir media Malaysia, The Star, Senin (2/7/2018), Ahmad Zahid yang memakai kemeja batik warna jingga ini tiba di kantor MACC pada Senin (2/7) pagi sekitar pukul 09.52 waktu setempat. Dia tampak tersenyum dan melambai ke arah wartawan yang menunggunya sejak pagi.
Kedatangan Ahmad Zahid ke kantor MACC ini terjadi setelah dia baru saja terpilih menjadi Ketua United Malays National Organization (UMNO) yang merupakan partai politik terbesar di Malaysia. UMNO sebelumnya dipimpin mantan PM Najib Razak, yang mundur usai kalah pemilu 9 Mei lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tanpa memberi pernyataan ke wartawan, Ahmad Zahid masuk ke gedung MACC dengan dikawal petugas keamanan. Dia sempat terlihat menandatangani buku tamu sebelum dibawa masuk ke ruang tanya-jawab.
Dilaporkan media-media lokal bahwa Ahmad Zahid akan ditanyai soal dua kasus yang menyeretnya. Kasus pertama soal dugaan bahwa dana yayasan sebesar 800 ribu Ringgit (Rp 2,8 miliar) yang diselewengkan dan dipakai untuk membayar tagihan kartu kredit milik Ahmad Zahid dan istrinya.
Ahmad Zahid merupakan pemimpin yayasan yang didirikan oleh keluarganya itu. Catatan menunjukkan yayasan yang menerima dan menyalurkan dana sumbangan untuk memerangi kemiskinan itu, didaftarkan ke otoritas Malaysia sejak tahun 1997 lalu.
Kasus kedua terkait dengan dugaan pertemuan antara Ahmad Zahid dengan seorang anggota keluarga Kerajaan Saudi. Disebutkan bahwa pada 22 Agustus 2015, Ahmad Zahid yang saat itu hadir dalam pembukaan kantor cabang UMNO di Sri Gading, mengaku dirinya bertemu keluarga kaya dari Arab yang mendonasikan sejumlah besar uang ke rekening pribadi Najib.
Donasi itu dicurigai oleh banyak pihak sebagai dana 1Malaysia Development Berhad (1MDB) yang diselewengkan. Namun beberapa waktu lalu, Najib bersikeras mengklaim dana US$ 681 juta (Rp 9,4 triliun) yang ditransfer ke rekening pribadinya merupakan donasi dari Kerajaan Saudi. Dia bahkan menyebut donasi diberikan atas instruksi mendiang Raja Abdullah bin Abdulaziz al-Saud yang berkuasa tahun 2005-2015.
MACC sendiri tengah menyelidiki Najib terkait skandal mega korupsi 1MDB. Najib sudah beberapa kali ditanyai MACC terkait penyelidikan pada SRC International, bekas unit perusahaan 1MDB. Bukti yang didapat MACC akhir tahun 2015 menunjukkan aliran dana sebesar US$ 10,6 juta atau setara 42 juta ringgit (Rp 146 miliar) dari SRC International telah ditransfer ke sebuah rekening milik Najib.
(nvc/bag)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini