"Kalau kita bercermin dari pengalaman 2009 agak berat ya. Pak JK kalau disurvei presiden, angkanya relatif. Nah AHY ini sebagai calon wakil presiden memang di survei itu 3 besar, tapi belum jadi calon wakil yang bisa mendongkrak suara," ujar Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari dalam perbincangan, Senin (2/7/2018).
Qodari menyebut memang ada fenomena wakil bisa mendongkrak elektalibitas capres atau pihak utama dalam pencalonan. Untuk duet ini, dia menilai JK-AHY akan kalah seperti ketika JK maju sebagai capres dengan cawapres Wiranto.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Fenomena itu belum kelihatan kalau dari AHY. Untuk sementara, kalau itu maju, akan seperti JK-Wiranto di 2009," kata Qodari.
Dalam survei sejauh ini, elektabilitas JK sebagai cawapres memang cukup tinggi. Hanya, ketika disurvei sebagai capres, eks Ketum Golkar itu belum memiliki elektabilitas yang relatif besar.
"Survei Pak JK sebagai capres bulan April ada beberapa simulasi surveinya kecil. Pak JK memang kuatnya sebagai wakil dan ini pola yang sudah berlangsung sejak 2003-2004. Untuk 2009 pun untuk wakil situasinya seperti itu, tapi untuk capres kecil," sebutnya.
"Jadi waktu Pak JK maju 2009, waktu itu kita memperkirakan Pak JK akan kalah," imbuhnya.
Baca juga: Demokrat: JK Harus Berani Maju Capres |
Tonton juga 'Alasan MK Tidak Terima Permohonan Gugatan JK Jadi Cawapres Lagi':
Demokrat menilai duet JK-AHY cukup proporsional. Mulai dari pasangan tua-muda hingga sipil dan eks militer. Hanya, ternyata gabungan itu saja dianggap tidak cukup.
"Kalau kita bicara pemilihan langsung, sudah saatnya apa belum kita bicara dan kuantitatif. Kalau bicara kualitatif, tua-muda itu tidak relevannya. Banyak orang muda yang terpilih, tapi kalau kualitatif dia belum pantas untuk memadai sebagai capres atau cawapres," ungkap Qodari.
Sebelumnya diberitakan, kader Demokrat disebut hampir sepakat menginginkan JK berpasangan dengan Ketua Kogasma partainya, AHY. Bahkan sejumlah kader pimpinan Ketum Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu mengunggah poster pasangan JK-AHY.
"Memang di dalam sekarang lagi mengeras JK-AHY. Bahkan beberapa hari lalu, diadakan polling di internal pengurus DPP. Mengeras suara, hampir 90 persenan sekianlah hasilnya, agar Demokrat membentuk poros ketiga saja dan mengusung Pak JK sebagai capresnya," tutur Ketua DPP PD Jansen Sitindaon kepada wartawan, Minggu (1/7).
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini