"Saat pemeriksaan forensik, tulang tengkorak sudah terpisah dengan tubuh gajah," kata Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE), Wiratno, kepada detikcom, Minggu (1/7/2018).
Dia menambahkan beberapa organ di tengkorak gajah itu sudah tidak ditemukan lagi. "Begitu juga belalai dan caling serta gigi bagian kiri sudah tidak ditemukan pada tulang tengkorak," imbuhnya.
Saksikan juga video 'Penjual Pernak-Pernik Gading Gajah DIbekuk Polri':
Wiratno menjelaskan, saat ditemukan, organ kelamin gajah itu tidak bisa diidentifikasi. Menurut Wiratno, organ kelamin gajah itu juga sudah rusak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, seekor gajah liar betina di Bengkulu ditemukan mati mengenaskan. Bagian calingnya diambil. Diperkirakan gajah tersebut telah mati lebih dari seminggu.
Foto gajah betina itu di-posting oleh aktor Chicco Jerikho di akun Instagram-nya. Dia menilai perburuan dan pembunuhan terhadap gajah liar di Indonesia ternyata masih ada.
"Belum usai kasus #RIPBunta, ada lagi gajah mati, kali ini di Bengkulu. Gajah Betina, ditemukan mati dengan luka rahang mengaga karena diambil Calingnya (jantan gading,betina Caling). Ini salah satu bukti kalau jaringan persagangan satwa liar masih eksis. Kalau pembunuh Bunta belum terungkap dan diadili, jaringan pemburu mungkin akan terus beroperasi," tulis Chicco, Minggu (1/7).
Sementara itu, Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu mengatakan gajah betina yang mati tersebut diperkirakan berusia 20 tahun. Penyebab kematian saat ini masih diselidiki.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini