"Jadi erupsi kemarin itu yang dimulai tanggal 27 sampai 28 Juni, 2 hari itu adalah erupsi efusif yang kedua setelah November tanggal 25 sampai 29 November 2017. Jadi ini yang kedua artinya letusan erupsi ini sudah mengeluarkan lava antara 1 sampai 4 juta meter kubik," kata Kepala Bagian Tata Usaha PVMBG, Gede Suantika, di Pos Pantau Gunung Agung, desa Rendang, Karangasem, Bali, Minggu (1/7/2018).
Ke depan, lanjut Gede, juga akan terjadi erupsi seperti 5 hari lalu. Gede menambahkan, di sela-sela erupsi efusif itu ada eksplosif vulkanian yang mengeluarkan kolong abu. Itu menandakan ada suplay magma yang keluar secara berlahan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ya kita ini baru punya 2 data November dan Juni itu patokan kita 7 bulanan lah," urainya.
Terkait potensi letusan, Gede menjelaskan memang lebih banyak terjadi letusan-letusan efusif kecil atau vulkanian kecil. Letusan ini menghasilkan abu dan material agak berat hanya jatuh di sekitar kawah atau hanya di radius 4 kilo meter.
"Selama aktivitasnya masih seperti ini kalau terjadi letusan lagi ya material hanya keluar di sekitar kawah saja. Yang diluar radius 4 kilo meter aman," pungkasnya. (idh/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini