'Guru Korban Pilkada' di Bekasi, Hanura Minta Polisi Turun Tangan

Jakarta - Seorang guru di Bekasi, Rabiatul Adawiyah, viral di media sosial setelah dikabarkan dipecat karena memilih pasangan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum di Pilgub Jabar 2018. Hanura menilai pemecatan tersebut sangat keterlaluan.

"Itu sangat keterlaluan," kata Ketua DPP Hanura Inas Nasrullah Zubir dalam pesan singkat yang diterima detikcom, Jumat (29/6/2018).

Baca juga: Foto: Rabiatul, Guru yang 'Dipecat' karena Pilih Ridwan Kamil

Ini dia 'Sosok Rabiatul, Guru yang Dipecat karena Beda Pilihan Politik'! Simak selengkapnya di 20Detik:

[Gambas:Video 20detik]

Inas menyatakan apa yang menimpa Rabiatul Adawiyah tak bisa dibiarkan. Dia pun meminta polisi untuk menindaklanjuti.

"Sepertinya yayasan mengancam kepada seluruh guru untuk tidak mencoblos RK, tapi bagaimana caranya sampai yayasan bisa tahu bahwa ada guru yang mencoblos RK?" ujar Inas.

"Atau bisa jadi pada saat mencoblos ditunggui oleh massa yang dibayar. Polisi harus menindaklanjuti ini," imbuhnya.

Baca juga: Pesan Menyentuh Ridwan Kamil ke Guru yang 'Dipecat' karena Memilihnya

Rabiatul Adawiyah merupakan guru di SDIT Darul Maza, Jatiasih, Bekasi. Seorang guru di sekolah tersebut, Tri, menyebut apa yang terjadi dengan Robiatul merupakan sebuah kesalahpahaman.

Dia menduga ada faktor emosi berbicara sehingga salah paham. Tri juga menegaskan tidak ada arahan dari pihak sekolah untuk memilih salah satu calon.

"Saya bisa sampaikan semua yang terjadi sudah selesai, sudah tidak ada masalah apapun, sudah clear, sudah diselesaikan dengan musyawarah. Itu hanya kesalahpahaman. Tidak ada yang dipecat atau di-PHK," kata Tri di SDIT Darul Maza di Jl Gapin, Jatiasih, Bekasi, Jumat (29/6).


(rna/tor)