Mahathir: Yang Kalah Pemilu Harus Terima Agar Tak Timbulkan Masalah

Mahathir: Yang Kalah Pemilu Harus Terima Agar Tak Timbulkan Masalah

Niken Purnamasari - detikNews
Jumat, 29 Jun 2018 16:17 WIB
Foto: Presiden Jokowi menerima kunjungan PM Malaysia Mahathir Mohamad. (Rengga Sancaya-detikcom)
Jakarta - Perdana Menteri (PM) Malaysia, Mahathir Mohamad bicara soal pemilu saat bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Menurutnya, pihak yang kalah harus legowo agar tidak terjadi kekacauan di negara.

Mahathir mengambil contoh pelaksanaan pemilu di negara-negara yang baru menerapkan demokrasi. Kekacauan terjadi karena pihak yang kalah tak mau menerima hasil dari pemilu tersebut

"Kalau pemerintahan kita kuku besi, ya nggak jadi masalah, tapi kita ingin amalkan sistem demokrasi. Sistem ini memang punya banyak masalah. Satu dari masalah yang kita lihat berada di negara-negara yang baru punya sistem demokrasi. Mereka cuma ingin menang, nggak mau kalah sama sekali," kata Mahathir di Istana Bogor, Jumat (29/6/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau kalah adakan demonstrasi dan serangan dan huru-hara akan berlaku usai pemilu," lanjutnya


Menurut Mahathir, jika sistem demokrasi dijalankan sesuai dengan hakikatnya, hal seperti itu bisa dihindarkan. Pemilu bisa berlangsung dengan adil tanpa ada kericuhan di masyarakat.

"Kalau kita amalkan demokrasi, kita akan terima hakikat kalau persaingan tentu ada yang menang dan kalah. Yang kalah harus terima kekalahan dan tidak menimbulkan masalah, sehingga pemilu diadakan sekali lagi, 5 atau 4 tahun ke depan. Itu hal yang terbaik," kata Mahathir.

(nkn/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads