"Medan agak berat. Karena posisi dia (buaya) di bawah jembatan dan debit air cukup tinggi. Sampai lumpur tinggi, sehingga siklus buaya tidak terpantau," kata perwira piket Sudin PKP Jakarta Barat Eko Sumarno kepada wartawan di lokasi, Jalan Latumenten, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, Kamis (28/6/2018).
Karena itu, pencarian hari ini dihentikan pukul 17.30 WIB tadi. Petugas akan kembali mencari buaya pada subuh besok.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski pencarian sudah dihentikan, namun masyarakat masih berada di lokasi. Dari orang dewasa sampai anak-anak masih penasaran kepada sosok buaya itu. Tatapan masyarakat masih tertuju pada kali, meski kali gelap tanpa penerangan.
Warga yang beraktivitas di sekitar Kali Grogol, Jakarta Barat, lokasi munculnya buaya diimbau berhati-hati. Buaya jenis Crocodylus porosus ini berpotensi memangsa manusia.
Peneliti Herpetologi LIPI Helen Kurniati menganjurkan agar siapa pun termasuk petugas yang berada di lokasi untuk selalu berkelompok. Buaya muara disebutnya merupakan satwa yang menghindari keramainan.
"Oh iya, perlu ekstra hati-hati kalau ada buaya di situ. Jangan sendiri nyebur ke sungainya itu. Kalau ramai-ramai itu dia nggak mau mendekat.(Harus) Berkelompok," ujar Helen yang dihubungi detikcom, Kamis (28/6/2018).
Sementara itu, petugas Dinas Tata Air yang dikenal sebagai pasukan biru pun bersiaga mencegah buaya itu 'nyasar' ke permukiman warga. Kepala Dinas Tata Air DKI Jakarta Teguh Hendarwan mengatakan pihaknya siaga untuk patroli dan mengecek lokasi sungai yang rawan tersebut.
Teguh menambahkan ada pasukan biru yang selalu siaga di rumah pompa air di sekitar Kali Grogol. Teguh menyebut para petugasnya itu siap siaga 24 jam jika dibutuhkan. (idh/dha)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini