Hasil perolehan suara sementara pada Kamis (28/6/2018) siang, dari quick count yang dilaksanakan KPU Kebumen menunjukkan pasangan Ganjar-Yasin memperoleh 289.773 suara atau 44, 44 %, sedangkan pasangan Sudirman-Ida memperoleh 362. 294 suara atau 55, 56 %. Penghitungan tersebut diambil dari 2.505 TPS atau 99,05 % suara yang telah masuk.
Terkait dengan kekalahan pasangan yang diusungnya tersebut, Sekretaris DPC PDIP Kebumen, Bambang Trisakti, memberikan beberapa alasan. Bahkan, pengaruh Rustriningsih juga disebut menjadi salah satu faktor kekalahan tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rustriningsih mantan Bupati Kebumen dan juga Wakil Gubernur Jateng. Dia adalah kader senior PDIP yang kemudian memiih hengkang karena ketidakcocokan dengan kebijakan partainya.
Faktor lain yang diduga menyebabkan kekalahan Ganjar-Yasin, menurut Bambang, adalah kurangnya sosialisasi dari KPU, turunnya angka pemilih, adanya black campaign, indikasi money politik, dan pelanggaran lain yang dilakukan pasangan lawan. Faktor-faktor tersebut menyebabkan peta kemenangan dari PDIP berubah drastis.
"Suara kami di desa-desa banyak yang tidak nyoblos karena tidak punya e-KTP. Pada masa tenang juga masih ada kampanye dari pihak sana (Sudirman-Ida), kampanye hitam juga terus digencarkan bahkan ada indikasi money politik. Hal itu yang membuat peta kemenangan yang tadinya diprediksi 60:40 untuk kemenangan kami akhirnya dalam 24 jam sebelum coblosan angka itu berubah dan terbalik," lanjutnya.
Ditemui terpisah, Ketua DPC Gerindra Kebumen, Agung Wibowo, mengungkapkan bahwa kemengan pasangan Sudirman-Ida yang diusungnya murni karena strategi dan kekompakan tim. Untuk Pemilu 2019 nanti, pihaknya optimis akan menang dan memperoleh hasil lebih baik lagi.
"Semua karena strategi dan kekompakan kami. Salah satunya dengan dibentuk GMD (Gerindra Masa Depan) yakni pasukan muda yang terjun langsung mensosialisasikan pasangan Sudirman-Ida agar dipilih masyarakat," jelas Agung. (mbr/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini