Pantauan detikcom di lokasi, yakni di Desa Glagah, Kecamatan Temon, Angkasa Pura mengerahkan setidaknya 12 alat berat untuk membersihkan tanaman milik warga yang berada di kawasan Izin Penetapan Lokasi (IPL). Proses ini mendapatkan pengamanan ketat petugas gabungan dari polisi, TNI, dan Satpol PP.
Warga nampak berusaha menghalangi proses land clearing dengan alat berat yang akan merobohkan pohon kelapa, tanaman cabai, dan tanaman lainnya. Karena kalah jumlah dan terus dihalangi polisi, warga hanya bisa menangis dan pasrah melihat tanamannya diratakan dengan tanah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Kapolres Kulon Progo, AKBP Anggara Nasution, menegaskan pihaknya melakukan pengamanan dengan mengutamakan langkah persuasif.
"Kita langkah persuasif, mengamankan giatnya agar pekerjaan (pembersihan lahan) tetap berjalan lancar. Kita hanya membatasi saja (antara warga dengan alat berat)," kata dia.
Dalam pengamanan ini, lanjutnya, dikerahkan 500 personel gabungan dari Polres Kulon Progo, Kodim, Sat Radar TNI AU, dan Satpol PP. Petugas disebutnya tidak membawa senjata yang dapat membahayakan warga.
"Dari kepolisian, anggota Sabhara dan Polwan," imbuhnya.
Proses pembersihan lahan dimulai sekitar pukul 10.00 WIB. Sejauh ini proses pembersihan lahan masih berlangsung di lapangan. Hingga berita ini ditulis, belum ada konfirmasi resmi dari pihak Angkasa Pura. (mbr/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini