"Rakyat Iran lelah dengan korupsi, ketidakadilan, dan ketidakmampuan dari para pemimpin mereka. Dunia mendengar suara mereka," demikian disampaikan Pompeo lewat akun Twitter seperti dilansir kantor berita AFP, Kamis (28/6/2018).
Hal ini disampaikan Pompeo setelah berlangsungnya aksi demo massal di Grand Bazaar di Teheran pada Senin (25/6) lalu. Aksi tersebut digelar untuk memprotes anjloknya nilai tukar mata uang nasional dan melonjaknya harga bahan-bahan pokok di negara tersebut. Dalam aksinya, banyak demonstran menyerukan protes pada pemerintah Iran atas tekanan ekonomi yang terjadi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pompeo pun mencoba memanfaatkan aksi-aksi demo tersebut untuk mengkritik pemerintah Iran.
"Pemerintah Iran menghambur-hamburkan sumber daya warganya," katanya. "Apakah itu petualangannya di Suriah, dukungannya untuk Hizbullah, Hamas, dan Houthi, atau ambisinya untuk memperluas program nuklirnya dengan sia-sia, itu hanya akan menambah penderitaan rakyat Iran," cetusnya.
Sebelumnya, Presiden Iran Hassan Rouhani berjanji pada rakyatnya bahwa pemerintah akan mampu mengatasi tekanan ekonomi akibat sanksi-sanksi baru Amerika Serikat.
Tonton juga 'Tarik Ulur Kesepakatan Nuklir Iran':
Hal ini disampaikan Rouhani setelah ribuan warga Iran, termasuk para pedagang menggelar aksi demo di pasar bersejarah Grand Bazaar pada Senin (25/6) lalu. Rouhani menyatakan, pendapatan pemerintah tidak terpengaruh dalam beberapa bulan terakhir, dan jatuhnya nilai tukar mata uang rial merupakan akibat "propaganda media asing".
Washington akan segera mulai menerapkan kembali sanksi-sanksi ekonomi terhadap Iran setelah Presiden AS Donald Trump menarik diri dari kesepakatan nuklir Iran dengan negara-negara besar dunia. Sanksi-sanksi AS tersebut bisa memangkas pendapatan Iran dari ekspor minyak.
Rouhani menegaskan, sanksi-sanksi baru AS merupakan bagian dari "perang psikologis, ekonomi dan politik". Ditambahkan Rouhani, Washington akan membayar mahal dari aksi-aksinya tersebut.
"Penarikan (dari kesepakatan nuklir) merupakan keputusan terburuk yang bisa dibuat dia (Trump). Itu mengerikan. Itu merusak reputasi global Amerika," cetus Rouhani.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini