"Sangat besar. Dari sisi pengalaman hasil Pilpres 2014, di sana (Jabar) Prabowo menang atas Jokowi. Di survei-survei memang pendukung Prabowo loyal terhadap siapa yang didukung Prabowo," ujar Adjie kepada wartawan di kantor LSI, Rawamangun, Jakarta Timur, Rabu (27/6/2018).
"Maka kita lihat pasangan Asyik sering coba tegaskan kedekatan itu bahwa mereka adalah pilihan Prabowo, misalnya di debat muncul kaus ganti presiden," imbuh dia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Guyon Bareng Netizen Sambil Pantau Quick Count:
Meski Asyik kalah oleh pasangan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum, Adjie menyebutkan, ketokohan Prabowo masih kuat di Jabar. Perolehan pasangan Asyik tak akan mempengaruhi suara Prabowo di Jabar.
"Walaupun kalah, kita bisa bilang bahwa Prabowo masih cukup kuat di Jabar. Ini adalah tokoh yang didorong Prabowo, bukan Prabowo sendiri yang maju. Ketika Prabowo yang maju, pengaruh masih kuat," jelas dia.
Lebih lanjut Adjie menyebutkan ketokohan Prabowo juga sangat kuat dalam Pilgub Jateng. Pasangan Sudirman-Ida Fauziyah, yang kalah berbagai survei, bisa memangkas jarak berapa persen dari lawannya, Ganjar Pranowo-Taj Yasin.
"Di Jateng juga bisa kita lihat ke sana, Sudirman Said dari beberapa survei ketinggalan jauh, tapi mampu memotong selisih jadi sekian persen. Padahal ini (Jateng) basis PDIP dan Ganjar adalah pertahana," katanya.
Dalam quick count atau hitung cepat LSI Denny JA di Pilgub Jabar, Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum: 32,96%, Tb Hasanuddin-Anton Charliyan: 12,96%, Sudrajat-Ahmad Syaikhu: 28,13% dan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi: 25,95%.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini