Seperti dilansir AFP, Rabu (27/6/2018), pelaku penembakan yang seorang wanita berusia 44 tahun, telah ditangkap otoritas setempat. Pelaku menggunakan pistol semi-otomatis untuk menembak empat orang di Quarry Bay Park, Hong Kong bagian timur pada Selasa (26/6) waktu setempat.
Serangan bersenjata semacam ini tergolong jarang terjadi di Hong Kong yang memiliki reputasi baik untuk keamanannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dituturkan kepolisian setempat bahwa empat korban merupakan kakak-beradik, sedangkan pelaku merupakan keponakan para korban. Media lokal South China Morning Post (SCMP) menyebut pelaku bekerja sebagai pengawal di China daratan.
Dari empat korban yang ditembak, dua orang di antaranya meninggal dunia. Korban pertama merupakan seorang wanita berusia 80 tahun yang meninggal dunia saat dilarikan ke rumah sakit pada Selasa (26/6) waktu setempat. Korban kedua adalah seorang pria berusia 62 tahun yang mengalami cedera kepala dan akhirnya meninggal dunia pada Rabu (27/6) ini, saat dirawat di rumah sakit setempat.
Laporan media lokal Hong Kong lainnya, Apple Daily, melaporkan ketidaksepakatan soal cara membagi hasil penjualan apartemen yang menjadi warisan almarhum nenek keluarga itu, telah memicu argumen dan penembakan maut.
![]() |
Diketahui bahwa real-estate di Hong Kong tergolong sebagai yang termahal di dunia. SCMP memperkirakan nilai apartemen yang menjadi pokok pertikaian itu bernilai hingga US$ 8 juta (Rp 111 miliar).
Insiden ini membuat kaget warga setempat. "Saya tidak pernah berpikir bahwa senjata bisa didapat dengan mudah di sini," demikian komentar salah satu pengguna Facebook setempat.
"Membuat bulu kuduk saya berdiri. Saya sering membawa anak balita saya ke taman itu!" ucap pengguna Facebook lainnya.
Aksi penembakan semacam ini tergolong luar biasa jarang di Hong Kong, yang memiliki angka kejahatan jalanan dan aksi kekerasan sangat rendah dengan aturan kepemilikan senjata api yang sangat ketat.
(nvc/bag)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini