Dirut PT Jasamarga Solo Ngawi (JSN), David Wijayatno, mengatakan penerapan kartu unik ini masih dalam sosialisasi. Meski harus menempelkan kartu, tarif jalan tol tetap berlaku nol rupiah.
"Kita diwajibkan menyosialisasikan penggunaan kartu ini minimal tujuh hari. Walaupun harus menempel kartu, saldonya tidak akan berkurang," kata David saat ditemui di gerbang tol (GT) Ngemplak, Boyolali, Selasa (26/6/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adapun tarif untuk golongan I ialah Rp 1.000/km, golongan II dan III Rp 1.500/km, kemudian golongan IV dan V Rp 2.000/km. Dengan demikian, jarak GT Colomadu-Sragen terhitung Rp 35 ribu, sedangkan GT Ngemplak-Sragen Rp 24 ribu.
"Tarif akan diterapkan setelah diresmikan pemerintah. Peresmian rencananya awal Juli 2018," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Surakarta, Bandoe Widiarto, mengatakan perbankan sudah menyiapkan peralatan dan perlengkapan untuk penerapan kartu unik.
Hingga saat ini, terdapat enam bank yang sudah bekerja sama, yakni Bank Mandiri, BRI, BNI, BCA, BTN dan Bank Jateng. Pengelola jalan tol menyiapkan tempat pembelian maupun pengisian (top up) kartu unik di rest area dan gerbang tol.
"Sosialisasi ini dilakukan untuk mengetahui permasalahan, sehingga bisa kita terus perbaiki. Baik dari kartunya ataupun mesin EDC-nya. Kita berkomitmen agar Gerakan Nasional Nontunai ini bisa diterapkan 100 persen," kata dia. (sip/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini