"Apa kaitannya dengan pilkada serentak? Kritik Pak Prabowo ini kan mengingatkan pemerintah, mengoreksi kebijakan pemerintah agar sesuai dengan relnya," kata anggota Badan Komunikasi Partai Gerindra Andre Rosiade kepada detikcom, Senin (25/6/2018) malam.
Baca juga: Dilema Prabowo, Membombardir Jokowi |
Dia menyatakan Prabowo selama ini telah menyampaikan masukan kepada rekan-rekannya yang ada di pemerintahan, namun tak dilakukan. Atas dasar itu, akhirnya Prabowo menyampaikan kritik secara terbuka kepada pemerintah untuk mengoreksi kebijakan pemerintah agar lebih baik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nggak ada urusan dengan pilkada serentak. Kritik itu untuk mengoreksi kebijakan pemerintah agar lebih baik melayani masyarakat. Agar negara ini berjalan lebih baik," sambungnya.
Selain itu, Ketua Bidang Advokasi dan Hukum DPP Gerindra Habiburokhman mengaku bingung jika kritik dianggap hal aneh. Menurutnya kritik bisa disampaikan kapan saja.
"Saya bingung kok sekarang ini orang mengkritik menjadi seolah-olah sesuatu hal yang aneh. Orang mengkritik itu bisa kapan saja kok. Namanya juga negara ini demokrasi," ucapnya.
Ia pun mencontohkan kritiknya soal mudik tahun 2018. Jika macet yang masih terjadi saat arus mudik tak dikritik, maka ia khawatir tak ada perbaikan.
"Kayak mudik, saya kritik mudik, Fadli (Waketum Gerindra Fadli Zon) kritik mudik. Kalau yang macet kami bilang nggak macet kan besok-besok nggak ada perbaikan," tuturnya.
Sebelumnya, Sekretaris Badan Pelatihan dan Pendidikan DPP PDIP Eva Kusuma Sundari menyebut, sama seperti Ketum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), serangan itu adalah upaya Prabowo untuk membantu memenangkan Pilkada.
"Seperti juga Pak SBY, Pak Prabowo sedang menyerang pemerintah untuk membantu memenangkan pilkada-pilkada. Kan lusa coblosan? Semua orientasinya pilpres sih. Jadi kalau calon-calonnya menang bisa untuk investasi politik," kata Eva kepada detikcom, Senin (25/6).
Prabowo sendiri melontarkan kritik atas utang Indonesia saat ini. Mengutip data Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Prabowo menyebut total utang RI sampai hari ini hampir Rp 9.000 triliun.
Prabowo menampilkan slide tentang utang RI. Di bawah slide itu, tampak sumber data yang dipakai Prabowo adalah 'Statistik Uang Sektor Publik, Kementerian Keuangan, 2018, Asumsi Kurs Rp 14.000 per US$ 1 per Tutup Tahun 2017'. (haf/haf)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini