PKS Dorong Duet Anies-Aher di Pilpres, Pakai Kendaraan Apa?

PKS Dorong Duet Anies-Aher di Pilpres, Pakai Kendaraan Apa?

Elza Astari Rd, Tsarina Maharani - detikNews
Senin, 25 Jun 2018 14:57 WIB
Anies dan Aher didorong PKS maju pada Pilpres 2019.
Jakarta - PKS ingin mengajukan pasangan sendiri pada Pilpres 2019, yakni Anies Baswedan dan Ahmad Heryawan (Aher). Apakah mungkin PKS mampu melobi parpol lainnya untuk mendukung pasangan calon impiannya itu?

Adalah Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid yang mengungkapkan adanya wacana PKS memasangkan Gubernur DKI sebagai capres dengan Aher, yang merupakan tokoh senior di partainya itu. Gagasan ini, menurutnya, bermula dari wacana memajukan Anies sebagai cawapres Ketum Gerindra Prabowo Subianto.

"Kader PKS berpendapat bahwa memperjuangkan Pak Anies menjadi gubernur kan bukan perjuangan main-main. Daripada beliau cawapres ya, dicapreskan saja. Capres Anies, cawapres Aher," kata Hidayat di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (25/6/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hidayat pun menegaskan ide duet Anies-Aher ini bukan upaya konfrontasi terhadap gagasan duet Prabowo-Anies. Menurut dia, ide ini hanya dinamika politik biasa. Wacana ini rencananya akan dibahas usai Pilkada Serentak 27 Juni mendatang.



"Jadi bukan konfrontasi dari Gerindra yang mengusulkan Prabowo-Anies. Tapi tentu juga nggak dilarang kan kalau ada yang mewacanakan Anies-Aher. Ya biasa saja, jangan dibaperin (bawa perasaan)," ungkap Wakil Ketua MPR itu.

Untuk bisa memajukan Anies-Aher, PKS perlu ekstra-kerja keras. Seperti diketahui, UU Pemilu mengatur soal presidential threshold atau ambang batas capres. Parpol atau gabungan parpol baru bisa mengusung pasangan calon di Pilpres 2019 bila memiliki minimal 20 persen kursi di DPR atau 25 persen suara sah nasional Pemilu 2014.

Untuk periode ini, PKS hanya memiliki 7,1 persen kursi di DPR dan 6,79 persen suara hasil Pemilu 2014. PKS selama ini selalu diidentikkan sebagai sekutu Gerindra. Bila kedua partai ini bergabung, keduanya memenuhi syarat ambang batas capres mengingat Gerindra memiliki 13 persen kursi di DPR. Sejauh ini, Gerindra memastikan sang ketumlah yang akan menjadi capres.

Tampaknya agak sulit bila Gerindra menyerahkan jatah kursi capres ke orang lain. Apalagi selama ini Gerindra diketahui selalu mengusung pasangan calon dari kalangan internal partai, termasuk pilkada. Bila Anies-Aher yang maju, itu artinya tak ada calon dari Gerindra.

Rasanya juga sukar membayangkan Gerindra bersedia memberikan kursi capres kepada PKS. Ini mengingat suara Gerindra jauh lebih besar dibanding partai pimpinan Sohibul Iman itu. Apalagi kader-kader Gerindra terus mendorong agar Prabowo kembali nyapres, dan telah diamini eks Danjen Kopassus tersebut.


"Prabowo capres Partai Gerinda yang akan mengalahkan Jokowi di Pilpres 2019, karena rakyat yang menginginkan Pak Prabowo maju sebagai capres," ujar anggota Badan Komunikasi Gerindra, Andre Rosiade, Sabtu (21/4).

Bilapun PKS meninggalkan Gerindra, mereka harus berupaya keras merayu partai lainnya. Setidaknya hanya Partai Demokrat (PD), PKB, dan PAN yang kemungkinan besar masih bisa dibujuk karena hingga saat ini belum bersikap soal Pilpres 2019. Sebab, PDIP, Golkar, NasDem, PPP, dan Hanura sudah memastikan mendukung petahana Presiden Joko Widodo.

Bila PKS berhasil membujuk PKB, PAN, dan PB, modal untuk memajukan Anies-Aher lebih dari cukup. Di DPR, PKB memiliki PKB 8,4% kursi, PAN 8,6%, dan PD 10,9%. Sementara itu, secara suara sah nasional Pemilu 2014, PKB 9,04%, PAN 7,59%, serta PD 10,19%. PKS juga bisa mengantongi tiket bagi Anies-Aher jika hanya PKB dan PAN yang memberi dukungan.

Namun apakah mungkin partai-partai tersebut mau memberikan dukungannya untuk Anies-Aher?


Abraham Samad Bertandang ke PKS, Bahas Pilpres? Simak Videonya:

[Gambas:Video 20detik]

(elz/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads