Seperti terlihat di kawasan Jalan Sudirman, jalan protokol di Pekanbaru tampak gelap gulita. Listrik PJU sejak 21 Juni dipadamkan PLN Pekanbaru karena sudah tiga bulan tak dibayar Pemkot.
Kini, jalan yang menghubungkan dari kawasan Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru hingga ke kawasan Pasar Pusat tak lagi tampak indah.
Padahal biasanya, ada lampu hias yang membelit di pohon-pohon yang rindang di tengah kota. Lampu hias yang kerlap-kerlip menghiasi di malam hari, sudah tiga malam berturut-turut menjadi gelap.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Begitu juga, di kawasan Jl Diponegoro. Di sana, ada Rumdin Gubernur Riau yang posisinya persis di pertigaan antara Jl Diponegoro dan Jl Gajah Mada. Penerangan hanya terlihat di pertigaan tersebut. Selebihnya sepanjang jalan Diponegoro padam, termasuk di depan rumdis Kapolda Riau.
"Ibu kota Provinsi Riau ini sudah bolak balik PJU-nya dipadamkan PLN karena nunggak bayar. Padahal warga saban bulan bayar pajak penerangan lampu jalan di tagihan rekening listrik," kata warga Pekanbaru, Sany kepada detikcom, Minggu (24/6/2018).
Sanya menyebut, dengan pemadaman ini dirinya merasa khawatir akan aksi kriminal yang acap kali terjadi dari kelompok geng motor.
"Gara-gara ulah Pemkot Pekanbaru yang nunggak, warga menjadi sengsara. Kita jadi takut melintas di malam hari, apa lagi selama ini sering terjadi kriminal dari geng motor," kata Sany.
Sebagaimana diketahui, PLN Pekanbaru memadamkan listrik karena ada tunggakan tiga bulan dari Pemkot. Hutang itu terhitung dari April, Mei, Juni senilai Rp 37 miliar. Sudah bolak balik ditagih, tapi Pemkot selalu berdalih ada tagihan membengkak.
Tonton juga video 'Penetapan Harga Batu Bara agar Tarif Listrik Tak Naik'
(cha/asp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini