Dadan pada Sabtu 23 Juni kemarin ditemukan tak bernyawa di kandang kambing yang tak jauh dari rumahnya Kampung Coblongan, RT 2 RW 18, Desa Tamanjaya, Kecamatan Gunung Halu, Kabupaten Bandung Barat. Ia tewas dalam kondisi sebilah golok tertancap di dada.
Pantauan detikcom tenda hijau berdiri di halaman depan rumah korban. Kursi dan meja-mejanya sudah berjejer rapih. Sejumlah kerabat tampak berlalu-lalang bersalaman dengan kedua mempelai yang duduk bersanding di pelaminan dengan gaun serba biru.
Asep Wahidin (54) sebagai perwakilan keluarga sekaligus saudara dekat mempelai pria mengatakan bahwa pernikahan tetap digelar tapi tidak berlangsung meriah sebagaimana telah direncanakan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sehingga, kata Asep, gelaran acara yang dilangsungkan hanya berupa ijab kabul diakhiri dengan makan siang bersama. Sementara pesta meriah hingga menyewa hiburan yang sebelumnya direncanakan tidak jadi digelar.
"Alhamdulillah tadi pagi ke sini. Kita melangsungkan ijab kabul saja. Setelah ijab kabul selesai, acara selesai," katanya.
Menurut Asep kondisi keluarga saat ini masih sangat terpukul karena kehilangan sosok Dadan. Sebab Dadan ditemukan tewas satu hari tepat sebelum anaknya menggelar pernikahan.
"Keluarga di sini masih syok. Mestinya ini hari bahagia, hari bergembira. Jadinya, hari bahagia yang disirami air mata," ujarnya dengan nada haru.
Soal kasus, Aseo mewakili keluarga sudah menyerahkannya ke pihak kepolisian. Ia berharap pelaku bisa diberi hukuman setimpal dengan perbuatannya.
"Permintaan dari kami pihak keluarga, kalau sudah tertangkap pelakunya bisa dihukum dengan hukuman yang berlaku di negara Indonesia," ujar Asep.
Tonton juga video: 'Tak Terima Vonis Hakim, Keluarga Korban Pembunuhan Ngamuk'
(tro/tro)