Dalam kirab, masyarakat menampilkan kreasi kebudayaan seperti reog, ogoh-ogoh, marching band, dan karnaval mobil. Masyarakat yang menonton pun bukan hanya dari wilayah Rembang saja, melainkan dari beberapa Kabupaten tetangga seperti Pati, dan Blora turut menyaksikan perayaan tahunan itu.
Ketua Paguyuban Nelayan Rembang, Suyoto menyebutkan sedekah laut sudah rutin digelar tiap tahunnya. Tujuannya sebagai ungkapan rasa syukur para nelayan kepada dewa laut.
"Ini kirab budaya, jadi tiap RT menampilkan kreasinya masing-masing. Ada dua Dukuh, yakni Dukuh Pabean dan Dukuh Kramatan yang ikut. Dua dukuh ini kan masyarakatnya nelayan. Dananya kita ambil dari iuran para nahkoda dan pemilik kapal, juga masyarakat setempat," papar Suyoto.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita akui memang tidak semeriah tahun-tahun sebelumnya. Hanya kirab, nanti malam ada pagelaran musik. Sedangkan larungnya yang biasa komplit ada kepala kerbau dan ubo rampenya, tadi yang dilarung memang hanya miniatur kapal saja yang penting doanya," terangnya. (bgk/bgk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini