Ratusan perahu nelayan mengiringi dua kapal besar yang membawa rombongan instansi pemerintah menuju tengah laut. Satu kapal membawa sesaji kepala kerbau serta hasil bumi untuk kemudian dilarung di tengah laut.
Tradisi lomban adalah pesta masyarakat nelayan di Kabupaten Jepara dalam bentuk sedekah laut. Kali ini, lomban diawali dengan pentas tari dan doa bersama di tempat pelelangan ikan (TPI) Ujungbatu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Usai larung, rombongan perahu menuju Pantai Kartini untuk melangsungkan gerebek kupat lepet.
Bupati Jepara, Ahmad Marzuqi menuturkan lomban merupakan tradisi rutin dilaksanakan tiap lebaran ketupat, sebagai ungkapan syukur masyarakat atas keberkahan yang diterima.
"Selain itu upaya doa supaya tuhan selalu melimpahkan keselamatan dan rejeki," ujarnya kepada wartawan, Sabtu (23/6/2018).
Sementara, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Jepara, Basuki Wijayanto menambahkan, pihaknya akan terus berinovasi untuk menarik wisatawan.
"Tradisi lomban itu sekaligus menjadi potensi wisata di Jepara. Sehingga kami selalu mencoba berinovasi menjadj lebih indah, menarik tanpa mengurangi esensinya," paparnya.
Menurutnya, pelaksanaan lomban kali ini diundur sehari, karena sedianya dilaksanakan Jumat (22/6).
"Karena Jumat waktunya sempit. Tapi hari ini lomban tetap berjalan meriah," tandasnya. (bgs/bgs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini