"Geer aja tuh PDIP Mbak Eva. Nggak ada urusan sama PDIP," kata anggota Badan Komunikasi Gerindra Andre Rosiade kepada detikcom, Jumat (22/6/2018).
Andre menjelaskan istilah 'perjuangan' dipakai karena, bagi Gerindra, penggalangan dana tersebut merupakan perjuangan politik untuk mengubah nasib bangsa. Nasib bangsa yang dimaksud adalah untuk mengganti presiden pada Pilpres 2019.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bukan niru-niru nama PDIP. Kan perjuangan itu sebuah simbol gerakan melakukan perubahan namanya perjuangan. Jadi kita ambil," ujarnya.
Terkait kekhawatiran Sekretaris Badan Pelatihan dan Pendidikan DPP PDIP Eva Kusuma Sundari soal pendukung PDIP akan mengira penggalangan dana tersebut milik partainya, Andre menepis. Menurutnya, itu hanyalah klaim sepihak dari PDIP.
"Itu jelas disosialisasikan langsung oleh Prabowo oleh Gerindra. Masyarakat tahu kok mana PDIP mana Gerindra. Mana yang pro-rakyat mana yang pro-konglomerat. Insyaallah rakyat nggak salah pilih," sebut Andre.
Dia juga menjelaskan penggalangan dana itu bukan disebabkan partainya atau Prabowo kehabisan logistik. Penggalangan dana itu, kata Andre, merupakan cara partainya memfasilitasi tokoh-tokoh yang punya kapasitas, kapabilitas, dan rekam jejak yang baik untuk bisa maju dalam pentas pemilihan, baik pilkada maupun pileg.
"Kan sehingga tokoh-tokoh ini bisa maju tanpa perlu takut diatur oleh pemodal besar. Nah ini tujuannya. Selama ini kami sudah melakukan hal itu di Partai Gerindra. Jadi bukan karena kehabisan modal," tegasnya.
Menurut Andre, penggalangan dana ke masyarakat ini juga merupakan budaya politik yang bagus dan kreatif. Budaya ini mengikutsertakan masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam kontestasi politik.
"Jadi masyarakat yang berkeinginan mengubah bangsa bisa berpartisipasi aktif. Cukup hari ini mengurangi rokok sebungkus dikirimkan dana itu untuk donasi perjuangan. Misalnya yang biasa hari ini makan Indomie dua bungkus, hari ini makan satu bungkus aja. Biaya Indomie-nya disumbangkan. Jadi bukan karena duit habis," kata Andre.
Sebelumnya, PDI Perjuangan (PDIP) menyindir istilah 'perjuangan' yang dinilai identik dengan partai mereka. Menurut Eva Kusuma Sundari, nama 'perjuangan' identik dengan partainya. Ia pun mempertanyakan maksud di balik penggunaan nama tersebut.
"Tapi namanya asyik ya, 'Perjuangan'. Kenapa sama dengan partai gue, PDIP? Ini apa kalkulasinya ya? Atau merupakan strategi Partai Gerindra pakai branding 'perjuangan'?" ujar Eva kepada detikcom, Jumat (22/6).
Eva juga mempertanyakan dampak penggunaan kata 'perjuangan' yang telah melekat dengan partainya itu. Ia khawatir pendukung PDIP akan mengira penggalangan dana tersebut milik partainya.
"Gimana ya dampak hukumnya karena udah jadi nama partai lalu dipakai partai lain? Kalau tidak melanggar hukum, tapi aku khawatir aja sih ntar pendukung banteng ngira itu punya PDIP," tuturnya. (elz/elz)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini