"Ada aturannya (operasi yustisi), 14 hari setelah arus balik, apabila mereka nanti hari kelima belas di situ kita lakukan titik-titik kantong baru, terpadu. Ada Dinas Sosial sampai Satpol PP, bahkan nanti RT/RW ada juga. 120 ribu personel," kata Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Edison Sianturi di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (21/6/2018).
Edison mengatakan, rata-rata pendatang baru yang datang ke Jakarta sebesar 63 ribu orang. Para pendatang biasanya berada di dekat kawasan industri dan usaha lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Biasanya pendatang dekat dengan industri, industri hiburan. Di situ biasanya kita mencari titik-titik dan edukasi, juga bina kependudukan," jelas Edison.
Edison meminta para pendatang baru datang dengan keahlian. Menurutnya, kedatangan warga tanpa keahlian justru akan menjadi masalah baru bagi Jakarta.
"Pastikan yang dibawa tersebut memiliki keterampilan ke Jakarta, supaya tidak jadi beban di Jakarta," jelas Edison.
Satpol PP sendiri akan mengerahkan semua personelnya untuk membantu operasi yustisi. Ada 4.950 petugas yang dikerahkan membantu operasi yustisi di tiap-tiap wilayah.
"Nanti akan melakukan koordinasi dengan Dukcapil, kami akan melakukan kegiatan yang dinamakan biduk pembinaan kependudukan. Di sana kita akan melakukan pendataan terhadap pendatang baru," kata Kepala Satpol PP DKI Yani Wahyu saat dikonfirmasi terpisah. (fdu/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini